Kandungan Prolin dan Asam Askorbat Hopea sangal (Cengal) pada Cekaman Kekeringan
Abstract
Hopea sangal (Dipterocarpaceae) merupakan spesies langka dan terancam
punah yang ditemukan kembali di Kabupaten Pasuruan pada 2014. Famili ini
adaptif terhadap kekeringan melalui akumulasi prolin dan asam askorbat (ASA),
namun respons fisiologis H. sangal terhadap cekaman tersebut belum diketahui.
Penelitian ini bertujuan memahami kemampuan adaptasi H. sangal terhadap
cekaman kekeringan melalui analisis kandungan prolin dan ASA sebagai indikator
fisiologis ketahanan terhadap kekeringan. Perlakuan meliputi kontrol, kekeringan
(tanpa penyiraman selama 3, 6, dan 9 hari), serta pemulihan (penyiraman pada hari
ke-10 dan pengamatan pada hari ke-11). Parameter yang diamati meliputi
kandungan prolin, ASA, morfologi tanaman yang mencakup tinggi batang, jumlah
dan gugurnya daun, jumlah cabang, serta faktor lingkungan seperti suhu, intensitas
cahaya, dan kelembapan. Hasil menunjukkan bahwa akumulasi prolin meningkat
secara signifikan hingga 6 hari setelah perlakuan (HSP), kemudian menurun selama
pemulihan. Kandungan ASA stabil selama kekeringan dan meningkat setelah
penyiraman. Tinggi batang dan jumlah daun meningkat, sedangkan jumlah cabang
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hopea sangal (Dipterocarpaceae) is a rare and endangered species
rediscovered in Pasuruan Regency in 2014. This family is adaptive to drought
through proline and ascorbic acid (ASA) accumulation, but the physiological
response of H. sangal to such stress remains unknown. This study aims to
understand the adaptive capacity of H. sangal to drought stress through the analysis
of proline and ASA contents as physiological indicators of drought tolerance.
Treatments consisted of control, drought (no watering for 3, 6, and 9 days), and
recovery (watering on day 10 and observation on day 11). Observed parameters
included proline and ASA content; plant morphology, including stem height,
number and abscission of leaves, number of branches; as well as environmental
factors such as temperature, light intensity, and humidity. Results showed that
proline accumulation significantly increased until the sixth day after treatment
(DAT), then decreased during recovery. ASA content remained stable during
drought and increased after watering. Stem height and number of leaves increased,
whereas branches did not differ significantly.
Collections
- UT - Biology [2396]
