Analisis Gap Penerapan Sistem Jaminan Halal Pada Jasa Penyediaan Makanan Dan Minuman Dengan Pengolahan Di PT. XYZ
Abstract
Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal, khususnya di sektor jasa pangan dan minuman. Namun, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) masih menghadapi tantangan pada aspek dokumentasi dan konsistensi pelaksanaan. Penelitian ini menganalisis kesesuaian antara dokumentasi dan penerapan SJPH di PT. XYZ menggunakan metode analisis kesenjangan berdasarkan lima kriteria HAS 23000: komitmen dan tanggung jawab, bahan halal, proses produksi halal, produk, serta monitoring dan evaluasi. Data diperoleh melalui telaah dokumen, wawancara, serta penilaian pre-audit dan post-audit. Hasil pre-audit menunjukkan kesenjangan 38% yang mengindikasikan kelemahan dalam dokumentasi dan pengendalian operasional. Setelah dilakukan perbaikan, kesenjangan menurun menjadi 3% yang mencerminkan penerapan sistem secara menyeluruh dan konsisten. Hasil ini menunjukkan peningkatan signifikan pada komitmen manajerial dan kesadaran operasional terhadap prinsip halal. Pelatihan berkelanjutan, penguatan dokumentasi, dan audit internal rutin direkomendasikan untuk menjaga kepatuhan. Indonesia, as the country with the largest Muslim population, has great potential for halal industry development, especially in the food and beverage service sector. However, the implementation of the Halal Product Assurance System (SJPH) still faces challenges in documentation and consistency. This study analyzes the alignment between documentation and SJPH implementation at PT. XYZ using gap analysis based on five HAS 23000 criteria: commitment and responsibility, halal materials, halal production processes, product, and monitoring and evaluation. Data were obtained through document reviews, interviews, and pre- and post-audit assessments. The pre-audit showed a 38% gap, indicating weaknesses in documentation and operational control. After corrective actions, the gap decreased to 3%, reflecting thorough and consistent system implementation. The results highlight significant improvements in managerial commitment and operational awareness of halal principles. Continuous training, stronger documentation, and regular internal audits are recommended to maintain compliance
