Pemanfaatan Tepung Daun Kelor dan Minyak Ikan Lemuru untuk Menghasilkan Daging Broiler Fungsional Tinggi ?-3 dan Vitamin A.
Abstract
Penyakit degeneratif dan kardiovaskular seperti jantung koroner merupakan penyebab utama dari total kematian penduduk Indonesia maupun dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pemenuhan vitamin A yang tergolong rendah. Salah satu solusi dari bidang peternakan yang dapat berkontribusi terhadap pencegahan penyakit degeneratif dan defisiensi vitamin A adalah dengan memproduksi pangan fungsional. Produksi pangan fungsional tersebut dapat dilakukan melalui rekayasa nutrisi pakan dengan memanfaatkan bahan pakan lokal seperti minyak ikan lemuru dan tepung daun kelor. Minyak ikan lemuru dapat digunakan sebagai sumber energi dan mengandung asam lemak tak jenuh PUFA ?-3 yang dapat meningkatkan kualitas kimia daging. Kelebihan penggunaan minyak pada pakan yaitu dapat mengurangi sifat berdebu pada pakan dan meningkatkan palatabilitas. Daun kelor mengandung protein, beta karoten dan senyawa antioksidan. Senyawa beta karoten dari daun kelor merupakan senyawa karotenoid yang berperan sebagai provitamin A dan dapat dimanfaatkan untuk membentuk daging fungsional tinggi vitamin A. Penelitian ini bertujuan menghasilkan daging ayam broiler fungsional tinggi ?-3 dan vitamin A dengan memanfaatkan minyak ikan lemuru dan tepung daun kelor. Ayam broiler yang digunakan sebanyak 200 ekor yang dipelihara dari DOC (umur 1 hari) sampai 35 hari dan diberikan pakan perlakuan selama 5 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menerapkan 5 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 10 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan terdiri atas P0=ransum mengandung minyak sawit 1% + tepung daun kelor 0%, P1 = ransum mengandung minyak ikan lemuru 2% + tepung daun kelor 0%, P2 = ransum mengandung minyak ikan lemuru 2% + tepung daun kelor 1%, P3 = ransum mengandung minyak ikan lemuru 2% + tepung daun kelor 2%, P4 = ransum mengandung minyak ikan lemuru 2% + tepung daun kelor 3%. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (analysis of variance atau ANOVA) dan jika perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan lemuru dan tepung daun kelor dalam pakan tidak memengaruhi performa, profil darah, morfologi usus halus, persentase bobot organ dalam dan persentase bobot organ imunitas ayam broiler. Pemberian minyak ikan lemuru dan tepung daun kelor dalam ransum memengaruhi persentase paha bawah, nilai indikator L pada warna daging, persentase bobot ileum, dan sekum, serta kadar malondialdehyde (MDA) daging. Pemberian minyak ikan lemuru 2% dan tepung daun kelor 2% menghasilkan kandungan omega-3, vitamin A, dan rasio ?-3:?-6 yang terbaik. Kandungan ?-3 daging meningkat hingga 62,96% sampai dengan 185,18%. Kandungan vitamin A daging meningkat dari tidak terdeteksi menjadi 84,97 IU. Degenerative and cardiovascular heart disease are leading the causes of death in Indonesia. Indonesia is one of the countries with relatively low vitamin A intake. One solution in the livestock sector that can contribute to preventing degenerative disease and vitamin A deficiency is the production of functional foods. Functional food production can be achieved through feed nutritional engineering utilizing local feed ingredients such as lemuru fish oil and moringa leaf flour. Lemuru fish oil can be used as an energy source and contains ?-3 PUFA unsaturated acids that can improve the chemical quality of meat. The advantage of using oil in feed is that it can reduce dustiness in feed and improve palatability. Moringa leaves are carotenoid compounds that act as provitamin A and can be used to produce functional meat high in vitamin A. The study aimed to produce functional broiler chicken meat high in ?-3 and vitamin A through utilizing moringa leaf flour and lemuru fish oil. Two hundred broiler chickens were reared from day old chick (DOC) up to 35 days old and given treatment feed for 5 weeks. This study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications, each replication consisting of 10 broiler chickens. The treatments applied were P0= diet contained 1% palm oil without moringa leaf flour; P1= diet contained 2% lemuru fish oil without moringa leaf flour; P2= diet contained 2% lemuru fish oil+1% moringa leaf flour; P3= diet contained 2% lemuru fish oil+2% moringa leaf flour; P4= diet contained 2% lemuru fish oil+moringa leaf flour 3%. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), and if there were significant differences, further test was conducted using the Tukey test using SPSS software. The results showed that the addition of lemuru fish oil and moringa leaf flour in feed did not affect the performance, blood profile, small intestine morphology, percentage of internal organ weight and percentage of immune organ weight of broiler chickens. The addition of lemuru fish oil and moringa leaf flour in feed affected the percentage of lower thigh, L indicator value in meat color, percentage of ileum and cecum weight and malondialdehyde (MDA) levels of meat. Adding 2% lemuru fish oil and 2% moringa leaf flour showed the best result of omega-3, vitamin A content and ?-6:?-3 ratio. The ?-3 content of meat increased by 62.96 to 185.18%. The vitamin A contentof meat increased from undetectable to 84.97 IU.
Collections
- MT - Animal Science [1289]
