Skandal Manipulasi Data Uji Keselamatan: Pengaruh Citra Merek dan Kepercayaan Merek Terhadap Niat Beli Ulang

Abstract

Skandal uji keselamatan Daihatsu menjadi latar belakang penelitian ini untuk menganalisis pengaruh citra dan kepercayaan merek terhadap niat beli ulang konsumen di Indonesia pasca-krisis. Menggunakan metode kuantitatif SEM-PLS terhadap 155 pemilik kendaraan produksi Daihatsu (mencakup mobil merek Daihatsu dan mobil Toyota hasil pengembangan dan atau produksi Daihatsu), penelitian ini menemukan bahwa citra dan kepercayaan merek berpengaruh positif signifikan terhadap niat beli ulang. Kepercayaan merek menjadi faktor dominan, yang menegaskan bahwa komitmen perusahaan pada aspek keselamatan, kualitas, dan transparansi adalah fondasi utama loyalitas. Implikasinya, strategi pemulihan yang berfokus pada penguatan keunggulan produk (citra) dan pembuktian integritas (kepercayaan) menjadi fundamental untuk mempertahankan konsumen di pasar Indonesia.

The Daihatsu safety test scandal serves as the backdrop for this study, which analyzes the influence of brand image and brand trust on consumer repurchase intention in Indonesia post-crisis. Using a quantitative SEM-PLS method on 155 owners of Daihatsu-produced vehicles, the study found that both brand image and brand trust have a significant positive effect on repurchase intention. Brand trust emerged as the dominant factor, confirming that the company's commitment to safety, quality, and transparency is the primary foundation of loyalty. The implication is that a recovery strategy focused on strengthening product excellence (image) and proving integrity (trust) is fundamental to retaining consumers in the Indonesian market.