Pengaruh Konsentrasi Agen Pengikat Silang CaCl2 pada Butiran Gel Alginat-CMC TKKS Sebagai Adsorben Metilen Biru
Abstract
Pencemaran air oleh limbah zat warna sintetis seperti metilen biru menjadi masalah serius bagi lingkungan karena sifatnya yang sulit terdegradasi secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi agen pengikat silang kalsium klorida (CaCl2) terhadap sintesis butiran gel alginat-karboksimetil selulosa (CMC) berbasis tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai adsorben limbah metilen biru. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CaCl2 menghasilkan struktur gel lebih rapat dengan nilai swelling yang lebih rendah, didukung oleh hasil SEM yang memperlihatkan permukaan lebih padat pada konsentrasi 7%. Spektrum FTIR mengonfirmasi pembentukan ikatan silang ionik antara gugus karboksilat polimer dengan ion Ca²? melalui pergeseran pita serapan khas. Penelitian ini menegaskan bahwa pengendalian konsentrasi CaCl2 penting untuk memperoleh butiran gel dengan sifat fisik dan kemampuan adsorpsi yang optimal. Water pollution by synthetic dye waste such as methylene blue poses a serious environmental problem due to its resistance to natural degradation. This study aimed to investigate the effect of varying calcium chloride (CaCl2) crosslinking agent concentrations on the synthesis of alginate–carboxymethyl cellulose (CMC) gel beads derived from TKKS as adsorbents for methylene blue wastewater. Characterization results showed that increasing CaCl2 concentration produced a denser gel structure with lower swelling values, supported by SEM images showing more compact surfaces at 7% concentration. FTIR spectra confirmed the formation of ionic crosslinking between the polymer carboxylate groups and Ca²? ions through characteristic band shifts. The findings of this study emphasize that controlling CaCl2 concentration was important to produce gel beads with optimal physical properties and adsorption capacity.
Collections
- UT - Chemistry Analysis [103]
