Peningkatan Minat Petani dalam Perbanyakan Cendawan Beauveria bassiana sebagai Agen Hayati Pengendalian Hama Padi Melalui Penyuluhan di Purwasari Dramaga Bogor.
Date
2025Author
Ismail, Muhammad
Dewi, Ratih Kemala
Dharmawan, Leonard
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi oleh petani budidaya padi di Desa Purwasari, mengukur peningkatan
pengetahuan dan minat petani dalam pemanfaatan cendawan Beauveria bassiana,
serta menganalisis pengaruh aplikasi cendawan Beauveria bassiana pada tanaman
padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten
Bogor, dengan menggunakan pendekatan campuran (mix method) yang
menggabungkan data kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam
kegiatan penyuluhan meliputi ceramah, demonstrasi cara, leaflet, dan pemutaran
video edukasi, disertai evaluasi. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan,
wawancara, kuesioner, pretest dan posttest, dan pengamatan tanaman padi. Hasil
wawancara mengungkapkan bahwa serangan hama wereng batang cokelat dan
walangsangit berdampak signifikan terhadap penurunan hasil panen serta
peningkatan biaya produksi, sehingga menimbulkan berbagai tantangan bagi petani
di Desa Purwasari. Pengetahuan petani meningkat sebesar 67% setelah dilakukan
penyuluhan mengenai pemanfaatan dan cara perbanyakan cendawan Beauveria
bassiana. Penggunaan cendawan Beauveria bassiana sebagai metode alternatif
pengendalian hama dapat mengurangi serangan hama padi dibandingkan dengan
padi di lahan kontrol. Tanaman yang diberi perlakuan juga memiliki tinggi lebih
baik dibandingkan tanaman kontrol, meskipun jumlah anak bulir sedikit lebih
rendah dan nilai bagan warna daun tidak menunjukkan perbedaan signifikan
antara kedua perlakuan. Sebanyak 92% petani tertarik menggunakan metode
tersebut, 85% memahami manfaatnya, dan 85% ingin lebih banyak informasi.
Peningkatan pemahaman dan minat terhadap teknologi tersebut berkontribusi pada
aplikasi Beauveria bassiana pada tanaman padi. The purpose of this study was to identify the problems faced by rice farmers
in Purwasari Village, to measure the increase in farmers' knowledge and interest in
utilizing the Beauveria bassiana fungus, and to analyze the effect of the Beauveria
bassiana fungus application on rice plants. The study was conducted in Purwasari
Village, Dramaga District, Bogor Regency, using a mixed method approach that
combines qualitative and quantitative data. The methods used in extension activities
included lectures, demonstrations, leaflets, and educational videos, accompanied by
evaluations. Data were collected through field observations, interviews,
questionnaires, pretests and posttests, and observations of rice plants. The results of
the interviews revealed that attacks by brown planthoppers and rice bugs
significantly reduced crop yields and increased production costs, thus creating
various challenges for farmers in Purwasari Village. Farmers' knowledge increased
by 67% after conducting outreach on the use and propagation of the Beauveria
bassiana fungus. The use of the Beauveria bassiana fungus as an alternative pest
control method reduced rice pest attacks compared to rice in control fields. Treated
plants also had better height than control plants, although the number of grains was
slightly lower and leaf color chart values did not show significant differences
between the two treatments. Ninety-two percent of farmers were interested in using
the method, 85% understood its benefits, and 85% wanted more information. This
increased understanding and interest in the technology contributed to the
application of Beauveria bassiana in rice crops.
