Identifikasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) pada Buah Kopi Arabika di Kabupaten Bandung Berdasarkan Karakter Morfologi dan Molekuler

Abstract

Lalat buah (Diptera: Tephritidae) merupakan salah satu hama serangga paling penting karena memiliki kisaran inang yang luas, terutama pada tanaman hortikultura. Namun, keberadaannya pada tanaman perkebunan masih jarang diteliti. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi spesies lalat buah yang berasosiasi dengan kopi Arabika di Kabupaten Bandung melalui pendekatan morfologi dan molekuler. Buah kopi dikumpulkan dari tiga kecamatan dan dipelihara hingga serangga dewasa muncul. Identifikasi spesies dilakukan secara morfologi menggunakan Lucid Key dan literatur taksonomi, serta dikonfirmasi secara molekuler melalui amplifikasi PCR gen mitokondria cytochrome oxidase I (mtCOI). Lalat buah hanya muncul dari buah kopi yang dikoleksi di Kecamatan Pangalengan dan Ibun, seluruhnya termasuk dalam Bactrocera dorsalis kompleks. Analisis sekuens menunjukkan tingkat kesamaan 99,65% dengan data B. dorsalis dari Australia, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Hasil ini menjadi laporan pertama dari Jawa yang menunjukkan bahwa kopi Arabika dapat menjadi inang B. dorsalis, sehingga diperlukan pemantauan intensif dan kajian lebih lanjut mengenai potensi dampak ekonominya.

Fruit flies (Diptera: Tephritidae) are among the most important insect pests due to their extensive host range, particularly in horticultural crops. Their occurrence on plantation crops, however, remains poorly studied. This research investigated fruit fly species associated with Arabica coffee in Bandung Regency using both morphological and molecular approaches. Coffee berries were sampled from three districts and reared until adult emergence. Species were identified through morphological examination with Lucid Key and relevant literature, and confirmed molecularly by PCR amplification of the mitochondrial cytochrome oxidase I (mtCOI) gene. Fruit flies emerged only from berries collected in Pangalengan and Ibun, all belonging to the Bactrocera dorsalis complex. Sequence analysis revealed 99.65% similarity with B. dorsalis records from Australia, the United States, and China. These findings provide the first evidence from Java that Arabica coffee can act as a host for B. dorsalis, emphasizing the need for monitoring and further study of its potential impacts.