Aplikasi Aktinobakteri sebagai PGPR pada Sistem Hidroponik Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

Abstract

Pemanfaatan bakteri pemacu tumbuh tanaman (Plant Growth Promoting Rhizobacteria/ PGPR) sebagai pupuk hayati merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Kemampuan aktinobakteri sebagai PGPR telah banyak dilaporkan dalam sistem budidaya konvensional, namun pemanfaatannya dalam sistem hidroponik, khususnya tanaman selada, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan dan menganalisis pengaruh aplikasi konsorsium aktinobakteri sebagai PGPR dengan hara AB mix pada sistem hidroponik tanaman selada. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Perlakuan pertama berupa pemberian konsorsium aktinobakteri (A0: tanpa pemberian; A1: dilakukan pemberian), sedangkan perlakuan kedua merupakan pemberian hara AB mix (N0: tanpa hara; N0,5: dosis 50%; N1: dosis 100%). Total perlakuan ada enam dengan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkecambahan benih selada dengan pemberian konsorsium menghasilkan panjang radikula dan jumlah akar lateral lebih tinggi dibandingkan kontrol. Faktor tunggal konsorsium aktinobakteri dan hara AB mix berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil panen, sedangkan interaksi kedua perlakuan memengaruhi tinggi tanaman selada. Pemberian konsorsium aktinobakteri (A1) menghasilkan nilai lebih tinggi dibanding perlakuan tanpa konsorsium aktinobakteri (A0) pada semua peubah pertumbuhan dan hasil panen.

The use of Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR) as biofertilizers is one approach to improving crop productivity. The role of actinobacteria as PGPR has been widely reported in conventional cultivation systems; however, its application in hydroponic systems, particularly for lettuce, remains limited. This study aimed to apply and analyze the effect of actinobacterial PGPR consortia applications with AB mix nutrient solutions in hydroponic lettuce cultivation. This study was conducted using a completely randomized factorial design consisting of two treatments factors. The first factor was the application of the actinobacterial consortia (A0: without application; A1: with application), while the second factor was the AB mix nutrient concentration (N0: without nutrients; N0,5: 50% dose; N1: 100% dose). In total, there were six treatments were tested with replicated three times. The result showed that lettuce seed germination with the consortia application produced longer radicles and a higher number of lateral roots compared to the control. The single factor of the actinobacterial consortia and AB mix nutrient significantly affected growth and yield parameters, while the interaction of the two treatments affected lettuce plant height. Application of actinobacterial consortia (A1) resulted higher values than without actinobacterial consortia (A0) in all growth and yield parameters.