Reproduksi dan Mortalitas Ikan Tembang Putih (Escualosa thoracata Valenciennes, 1847) di Perairan Cirebon, Jawa Barat Sebagai Dasar Pengelolaan

Abstract

Ikan tembang putih (Escualosa thoracata) merupakan ikan ekonomis penting bagi masyarakat pesisir. Namun informasi karakteristik yang mendukung pengelolaan spesies ini masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reproduksi dan mortalitas ikan tembang putih di perairan Cirebon sebagai dasar pengelolaan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Desember 2024 hingga Mei 2025. Ikan contoh diperoleh secara acak (random sampling) sebanyak 343 ekor jantan dan 303 ekor betina. Rasio kelamin ikan tembang putih seimbang (1:0,88) dengan dominansi jantan. Musim pemijahan berlangsung selama bulan Januari hingga Maret dengan puncak pemijahan terjadi pada bulan Februari. Ukuran pertama kali matang gonad ikan jantan dan betina adalah 73,53 dan 77,58 mm. Potensi reproduksi berkisar 1152–11358 butir telur dengan pola pemijahan partial spawner. Tingkat mortalitas ikan tembang putih meliputi mortalitas total (Z=2,97), mortalitas alami (M=1,72), mortalitas penangkapan (F=1,25) menghasilkan laju eksploitasi (E) sebesar 0,42.

White sardine (Escualosa thoracata) is an economically important fish for coastal communities. However, information on the characteristics that support the management of this species is still very limited. This study aimed to analyze the reproduction and mortality of the white sardine in Cirebon waters as a basis for management. This research was conducted from December 2024 to May 2025. Samples of 343 males and 303 females were obtained by random sampling. The sex ratio of the white sardine was balanced (1:0.88) with male dominance. The spawning season lasted from January to March with the peaking in February. The size at first maturity was 73.53 for males and 77.58 mm for females. Reproductive potential ranged from 1152–11358 eggs with a partial spawning pattern. The estimated mortality rates were a total mortality (Z) of 2.97, a natural mortality (M) of 1.72 and a fishing mortality (F) of 1.25, resulting in an exploitation rate (E) of 0.42.