| dc.description.abstract | Meningkatnya popularitas cryptocurrency sebagai pilihan investasi di kalangan generasi milenial di Jabodetabek, meskipun aset digital ini dikenal memiliki volatilitas harga yang tinggi, regulasi yang belum sepenuhnya jelas di Indonesia, serta potensi risiko seperti penipuan dan kehilangan aset. Cryptocurrency, sebuah bentuk mata uang digital yang memanfaatkan teknologi kriptografi untuk transaksi tanpa perantara (peer to peer) dengan desentralisasi melalui blockchain. Di Indonesia, meskipun belum diakui sebagai alat pembayaran sah, cryptocurrency dapat diperdagangkan sebagai komoditas investasi, akan tetapi, cryptocurrency merupakan fenomena revolusioner dalam teknologi keuangan yang memicu diskusi luas tentang perannya dalam ekonomi global. Tujuan penelitian ini untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor yang membentuk perilaku investasi investor Indonesia khususnya generasi milenial Jabodetabek di pasar mata uang kripto. Penelitian ini menggunakan model TPB (Theory of Planned Behavior) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan perilaku pengguna cryptocurrency, dengan fokus pada kompleksitas, keunggulan relatif, kesesuaian, sikap, keyakinan normatif, norma subjektif, kemandirian, kondisi pemfasilitasan, literasi keuangan, toleransi risiko, dan kepercayaan.
Studi ini melibatkan 325 responden yang merupakan pengguna cryptocurrency dari komunitas Indonesia di platform Telegram, instagram dan Facebook. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini melibatkan metode pengambilan sampel non-probability dengan jenis purposive sampling melalui distribusi kuesioner online menggunakan Google form. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan Structural Equation Modeling (SEM) bersama dengan alat analisis Partial Least Squares (PLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kompleksitas, keunggulan relatif, kesesuaian, sikap, keyakinan normatif, norma subjektif, kemandirian, kondisi pemfasilitasan, toleransi risiko, dan kepercayaan, semuanya memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat dan perilaku investasi cryptocurrency. Di sisi lain, literasi keuangan tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perilaku investasi tersebut. Temuan ini mengindikasikan pentingnya faktor-faktor psikologis dan sosial dalam mendorong atau menghambat adopsi cryptocurrency di kalangan generasi milenial di Indonesia khususnya di Jabodetabek. Bagi para pengembang diharapkan untuk terus mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan minat dan perilaku pengguna. | |