Participatory Video sebagai Media Penguatan Place Identity Ekowisata Situ Gede
Date
2025Author
Musaddad, Adhitiya Muktafa Adnan
Seminar, Annisa Utami
Hermadi, Irman
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekowisata sebagai pendekatan pembangunan berbasis keberlanjutan menuntut adanya partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaannya. Masyarakat akan terlibat jika mereka memiliki sense of belonging dan memaknai secara utuh tempat tinggalnya sebagai ruang ekowisata. Di Kawasan Ekowisata Situ Gede, Bogor, keterlibatan Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) masih bersifat operasional karena mereka belum memaknai Ekowisata Situ Gede sebagai tempat ekowisata yang perlu dikembangkan dengan prinsip-prinsip ekowisata. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menggali identitas tempat atau place identity melalui pendekatan komunikasi partisipatif, agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga subjek dalam pembangunan kawasan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap place identity kawasan Situ Gede melalui media Participatory Video (PV), dengan melihat bagaimana anggota
Kompepar merefleksikan identitas tempat melalui proses pembuatan video. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis pendekatan Participatory Action Research (PAR), yang terdiri atas lima tahapan utama: pertemuan awal, pra-produksi, produksi, pasca-produksi, dan sharing phase. Setiap tahapan melibatkan anggota Kompepar sebagai subjek aktif dalam pengambilan keputusan, produksi narasi, serta dokumentasi visual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat pemaknaan Situ Gede yang direpresentasikan dalam video, yaitu sebagai ruang ekonomi, ruang sosial-budaya, ruang lingkungan, serta sebagai identitas dan branding kawasan. Selain merekam identitas tersebut, proses PV juga berdampak terhadap munculnya isyarat pemberdayaan komunitas, antara lain dalam bentuk meningkatnya kesadaran kritis, tumbuhnya kepercayaan diri, perolehan keterampilan teknis seperti menyusun naskah dan mengedit video, serta munculnya rencana aksi kolektif untuk pengelolaan kawasan. Namun, penelitian ini juga menemukan sejumlah keterbatasan dalam praktik PV, seperti kualitas produksi video yang terbatas, keterbatasan sumber daya, digital divide, serta tantangan dalam memantau dampak jangka panjang dari proses partisipatif tersebut.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa setelah proses pembuatan participatory video berlangsung, nilai dan prinsip ekowisata yang dimaknai oleh Kompepar Situ Gede masih belum tercermin dengan baik. Kompepar sebagai bagian dari masyarakat Situ Gede memiliki kelekatan dan pemaknaan yang baik terhadap Situ Gede. Sayangnya, kelekatan dan pemaknaan tersebut tidak serta merta mendorong penerapan nilai-nilai ekowisata di Situ Gede. Situ Gede dimaknai sebagai tempat wisata secara umum. Namun demikian, meskipun PV tidak dapat dikatakan sebuah pemberdayaan masyarakat yang paripurna, PV memungkinkan Kompepar Situ Gede berdiskusi dan memikirkan ulang identitas, makna, dan nilai-nilai ekowisata yang selama ini mereka terapkan.
Collections
- MT - Human Ecology [2388]
