Pemanfaatan Alga Hijau (Chlorophytta) untuk Fikomining Emas dari Tailing Tambang Emas
Abstract
Pertambangan emas menghasilkan produk sisa berupa tailing dalam jumlah
yang sangat besar. Penumpukan tailing emas menyebabkan pencemaran lingkungan
karena mengandung logam berat dalam konsentrasi yang tinggi. Tailing masih
mengandung emas meskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Pemanfaatan
alga dalam akumulasi emas atau yang dikenal sebagai fikomining emas, akan
sangat bermanfaat jika diterapkan pada tailing. Penelitian ini bertujuan
menganalisis respon morfo-fisiologis Chlorella vulgaris dan Spirogyra sp., dan
kemampuannya mengakumulasi emas pada tailing tambang emas. C. vulgaris dan
Spirogyra sp. dikulturkan pada masing-masing media Blue Green 11 (full strenght)
dan media Bold’s Basal (half strenght) selama 14 dan 9 hari dengan perlakuan
tailing 0% (kontrol), 5%, 15%, 30%, serta 98,5 ppm Au (larutan emas murni).
Perlakuan tailing emas menyebabkan penurunan laju pertumbuhan dan kandungan
klorofil. Selain itu, C. vulgaris dan Spirogyra sp. mengalami stres lebih tinggi,
ditunjukkan dengan peningkatan kadar malondialdehid masing-masing (0,147
µmol/g dan 0,388 µmol/g) dan prolin (0,036 µg/mg dan 0,129 µg/mg). Kedua
spesies alga mampu membentuk nanopartikel emas (AuNPs) pada perlakuan 98,5
ppm Au yang ditandai perubahan warna ungu. Secara keseluruhan, C. vulgaris lebih
toleran terhadap stres akibat tailing dibandingkan Spirogyra sp., sehingga
berpotensi diaplikasikan dalam fikomining. Gold extraction produces residual products in the form of tailings in very
large quantities. The accumulation of gold tailings can lead to environmental
pollution due to the presence of heavy metals with high concentrations. Tailings
actually still contain gold, albeit at very low concentrations. The use of algae for
gold accumulation which is known as gold phycomining would be very beneficial
if the tailings can be utilized. This study aimed to analyze the morpho-physiological
responses of Chlorella vulgaris and Spirogyra sp. as well as their ability to
accumulate gold from gold mine tailings. C. vulgaris and Spirogyra sp. were
cultured in Blue Green 11 (full-strength) and Bold’s Basal (half-strength) media for
14 and 9 days, respectively, with treatments of 0% tailings (control), 5%, 15%, 30%,
and 98.5 ppm Au (pure gold solution). In addition, C. vulgaris and Spirogyra sp.
exhibited higher stress, indicated by increased malondialdehyde (0,147 µmol/g dan
0,388 µmol/g) dan proline (0,036 µg/mg dan 0,129 µg/mg), respectively. Both
algae produce gold nanoparticles (AuNPs) under the 98.5 ppm Au, indicated by a
purple color change. Overall, C. vulgaris showed greater tolerant to tailing-induced
stress compared to Spirogyra sp., highlighting its potential for phycomining
applications.
Collections
- UT - Biology [2396]
