Pengaruh Religiositas dan Interaksi Ibu-Anak terhadap Kesejahteraan Subjektif Keluarga dengan Anak Tunagrahita

Abstract

Keluarga dengan anak terdiagnosis tunagrahita menghadapi tantangan stres pengasuhan untuk mencapai kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiositas dan interaksi ibu-anak terhadap kesejahteraan subjektif keluarga dengan anak tunagrahita. Responden penelitian ini adalah 70 ibu dari keluarga utuh dengan anak tunagrahita di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif, korelasi Pearson, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dan lama pendidikan anak berkorelasi positif dengan religiositas, namun berkorelasi negatif dengan interaksi ibu-anak dan kesejahteraan subjektif. Lebih lanjut, lama pendidikan ayah berkorelasi positif dengan religiositas. Religiositas, interaksi ibu-anak, dan kesejahteraan subjektif saling berhubungan positif. Usia ibu berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Dimensi ibadah umum dari religiositas dan dimensi penerimaan dari interaksi ibu-anak berpengaruh positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif.

Families with children with intellectual disabilities face the challenges of parenting stress to achieve subjective well-being. This study aimed to analyze the influence of religiosity and mother-child interaction on the subjective well-being of families with children with intellectual disabilities. The respondents were 70 mothers from intact families with children with intellectual disabilities in Central and North Jakarta, selected using a purposive sampling technique. Data were analyzed using descriptive statistics, Pearson correlation, and multiple linear regression. The results showed that the child's age and length of education were positively correlated with religiosity but negatively correlated with mother-child interaction and subjective well-being. Furthermore, the father's length of education was positively correlated with religiosity. Religiosity, mother-child interaction, and subjective well-being were positively related. Maternal age had a significant negative effect on family subjective well-being. The general worship dimension of religiosity and the acceptance dimension of mother-child interaction had a significant positive effect on subjective well-being.