AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT KAYU, EKSUDAT BALSAM, DAN HIDROSOL BALSAM RASAMALA TERHADAP Propionibacterium acnes
Date
2025Author
Dinanti, Jauza Salmaa Wahyu
Carolina, Anne
Herliyana, Elis Nina
Metadata
Show full item recordAbstract
Propionibacterium acnes merupakan bakteri utama penyebab terbentuknya
jerawat. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit
kayu rasamala (perlakuan induksi metil jasmonat dan kontrol), balsam rasamala,
dan hidrosol balsam rasamala terhadap pertumbuhan P. acnes. Uji aktivitas
antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram, sedangkan nilai
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)
ditentukan menggunakan metode dilusi. Analisis menunjukkan bahwa semua
sampel memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap P. acnes, dengan perbedaan
nyata antar konsentrasi pada nilai zona hambat (p<0,05). Hidrosol balsam rasamala
memberikan nilai zona hambat terbesar, yaitu 11,2 mm pada konsentrasi 6,25%.
Senyawa utama yang diduga paling efektif dalam menghambat dan membunuh
bakteri adalah terpinene-4-ol, yang diketahui memiliki mekanisme merusak
membran sel bakteri. Kurva pertumbuhan P. acnes menunjukkan puncak populasi
pada jam ke-32 dengan jumlah koloni tertinggi sebesar 300.000 CFU/mL (log 5,48).
KHM hidrosol balsam rasamala terhadap P. acnes adalah 1,25%, sedangkan KBM
tercapai pada konsentrasi 3,75%. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu
rasamala, balsam rasamala, dan khususnya hidrosol balsam rasamala memiliki
potensi sebagai agen antibakteri alami terhadap bakteri penyebab jerawat. Propionibacterium acnes is a key bacterium causing acne. This study
evaluated the antibacterial activity of ethanol extract of rasamala bark (methyl
jasmonate-induced and control), rasamala balsam, and its hydrosol against P.
acnes. Antibacterial tests used the disk diffusion method, while Minimum Inhibitory
Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) followed
dilution method. All samples showed antibacterial potential, with significant
inhibition zone differences between concentrations (p<0,05). Rasamala balsam
hydrosol produced the largest zone (11,2 mm) at 6,25%. Terpinene-4-ol, the major
compound, likely inhibited and killed bacteria by damaging cell membranes. The
growth curve peaked at 32 hours with 300.000 CFU/mL (log 5,48). MIC and MBC
for the hydrosol were 1,25% and 3,75%, respectively. These results indicate that
rasamala bark extract, balsam, and especially its hydrosol fraction have strong
potential as natural antibacterial agents against acne-causing bacteria.
Collections
- UT - Forestry Products [2461]
