Show simple item record

dc.contributor.advisorIskandar, Andri
dc.contributor.advisorMulya, Muhammad Arif
dc.contributor.authorMUNADI, NAILAH ASKHARINA
dc.date.accessioned2025-08-28T02:26:28Z
dc.date.available2025-08-28T02:26:28Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170715
dc.description.abstractThe high demand for soft-shell crabs is not matched by equally high production due to limited feed availability. One effort to address this issue is by providing different types of feed. This final project aims to evaluate various feed types in an effort to increase the moulting frequency of soft-shell crabs in the apartment system. The method used in this project was a Randomized Block Design (RBD) consisting of three treatments: yellowstripe scad as the control (K), tilapia (N), and green mussels (KH). Each treatment was repeated four times, with each replication consisting of 10 boxes, and each box containing one soft-shell crab weighing 30–100 g, requiring a total of 120 crabs. The results showed that the control treatment still produced the best outcomes for absolute carapace width growth and the moulting percentage of soft-shell crabs, with values of 14.27±1.46 mm and 32.50±22.17%, respectively, compared to the tilapia and green mussel treatments. Keywords: green mussel, moulting, soft-shell crab, tilapia, yellowstripe scad
dc.description.abstractPermintaan kepiting soka yang tinggi tidak diimbangi dengan produksi yang tinggi pula karena ketersediaan pakan yang terbatas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian jenis pakan yang berbeda. Proyek akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis pakan yang berbeda dalam upaya meningkatkan frekuensi moulting kepiting soka pada sistem apartemen. Metode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tiga perlakuan, yaitu ikan selar sebagai kontrol (K), ikan nila (N), dan kerang hijau (KH). Setiap perlakuan diulang empat kali dan setiap ulangan terdiri atas 10 box, yang masing-masing box berisi satu ekor kepiting soka berukuran 30–100 g sehingga diperlukan 120 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan kontrol masih memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan lebar mutlak karapas dan persentase moulting kepiting soka sebesar 14,27±1,46 mm dan 32,50±22,17% dibandingkan dengan perlakuan ikan nila dan kerang hijau. Kata kunci: ikan nila, ikan selar, kepiting soka, kerang hijau, moulting
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Irzal Effendi, M.Si.
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePeningkatan Frekuensi Moulting pada Budidaya Kepiting Soka Scylla serrata Sistem Apartemen menggunakan Jenis Pakan yang Berbedaid
dc.title.alternativeImprovement Moulting Frequency of Soft-shell Crab Scylla serrata Cultivation in Apartment System Using Different Types of Feed
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordkerang hijauid
dc.subject.keywordganti kulitid
dc.subject.keywordikan selarid
dc.subject.keywordtilapiaid
dc.subject.keywordsoft-shell crabid
dc.subject.keywordmoltingid
dc.subject.keywordmoultingid
dc.subject.keywordyellowstripe scadid
dc.subject.keywordkepiting sokaid
dc.subject.keywordKepiting bakau sokaid
dc.subject.keywordkepiting bakauid
dc.subject.keywordApartemen kepitingid
dc.subject.keywordikan nila Oreochromis niloticusid
dc.subject.keywordIkan nila merahid
dc.subject.keywordikan nilaid
dc.subject.keywordgreen musselid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record