Sistem Manajemen Pengetahuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Studi Kasus : Pekerja Sosial di Kementerian Sosial)
Date
2025Author
Pical, Yohanes Paulus
Hermadi, Irman
Adrianto, Hari Agung
Metadata
Show full item recordAbstract
Asistensi Rehabilitasi Sosial merupakan program dari Kementerian Sosial, khususnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, yang bertujuan untuk mengembangkan sentra dan sentra terpadu serta mengubah layanan rehabilitasi dari satu layanan menjadi multi layanan. Transformasi ini berdampak pada peningkatan tugas Pekerja Sosial (Peksos) yang kini harus mampu memberikan layanan rehabilitasi sosial kepada berbagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Manajemen Pengetahuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (SIMPEN ATENSI) guna membantu Peksos dalam memberikan layanan rehabilitasi yang lebih baik. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di Sentra Galih Pakuan Bogor, ditemukan bahwa Peksos seringkali kurang memahami pengetahuan terkait multi layanan dalam rehabilitasi sosial.
Penelitian ini menggunakan metode Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC), yang melibatkan beberapa tahapan, yaitu mengevaluasi infrastruktur, membentuk tim Knowledge Management (KM), menangkap pengetahuan, mendesain blueprint sistem, melakukan verifikasi dan validasi, serta mengimplementasikan sistem manajemen pengetahuan. Penggunaan metode KMSLC memastikan sistem dibangun dengan pendekatan yang terstruktur dan sistematis. Sistem ini dikembangkan berbasis web dengan menggunakan framework Laravel versi 11.0 karena efisien untuk membangun aplikasi web modular dan terstruktur. Pengelolaan database menggunakan MySQL juga dinilai handal dalam menangani transaksi data skala menengah hingga besar.
Hasil penelitian ini berupa model SIMPEN ATENSI, yaitu sistem manajemen pengetahuan berbasis web yang memfasilitasi pekerja sosial dalam mengakses dan berbagi pengetahuan melalui fitur sharing knowledge. Sistem ini juga menyediakan informasi yang relevan dan mudah diakses terkait penanganan rehabilitasi berbagai jenis PPKS di lapangan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem ini berfungsi dengan baik, diterima dengan positif oleh pengguna, dan membantu mempermudah akses informasi serta mendukung proses pembelajaran dan peningkatan pengetahuan terkait rehabilitasi multi layanan.
