Show simple item record

dc.contributor.advisorHardhienata, Medria Kusuma Dewi
dc.contributor.advisorSchauf, Andrew Johnathan
dc.contributor.authorTaqiyyah, Althaf Nawadir
dc.date.accessioned2025-08-27T22:47:11Z
dc.date.available2025-08-27T22:47:11Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170688
dc.description.abstractLamalera, sebuah desa yang terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, memiliki masyarakat yang sangat bergantung pada tradisi berburu paus sebagai bagian yang penting dari budaya dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model untuk memahami bagaimana keragaman motivasi pada individu, sebagai bagian dari masyarakat, berpengaruh terhadap tradisi berburu paus di Lamalera. Dalam penelitian ini dikaji dinamika kerjasama dalam perburuan paus berdasarkan tradisi di Lamalera dengan menggunakan pendekatan game theory berbasis agent-based modeling. Fokus pada penelitian ini adalah pada eksplorasi keragaman motivasi intrinsik individu (agen), yaitu preferensi agen terhadap risiko (risk-seeking dan risk-averse). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman preferensi agen terhadap risiko dapat memengaruhi dinamika kerja sama agen dalam berburu paus. Agen dengan preferensi risk-averse cenderung lebih cepat berpindah dari kapal besar ke kapal yang lebih kecil. Sebaliknya, agen dengan preferensi risk-seeking cenderung bertahan lebih lama dalam memilih kapal besar. Variasi proporsi agen dengan preferensi risiko memengaruhi pola dan kecepatan restrukturisasi kelompok. Agen dapat berada di kapal besar dalam jangka waktu yang lama jika setidaknya 80% proporsi adalah agen risk-seeking. Berdasarkan analisis hubungan densitas dan modularitas, agen risk-averse berkontribusi melemahkan kepercayaan antar agen, namun perpindahan mereka membantu penyebaran informasi lintas kelompok.
dc.description.abstractLamalera, a village located on Lembata Island, East Nusa Tenggara, Indonesia, has a community that is highly dependent on whaling traditions as an integral part of their culture and economy. This study aims to develop a model to understand how motivational diversity among individuals, as part of a community, affects the whaling tradition in Lamalera. In this research, the dynamics of cooperation in whaling based on the tradition in Lamalera is studied using a game theory approach based on agent-based modeling. The focus of this research is on exploring the diversity of intrinsic motivations of individuals (agents), in terms of their preferences for risk (risk-seeking and risk-averse). The results show that the diversity of agents' risk preferences can affect the dynamics of agent cooperation in whale hunting. Agents with risk-averse preferences tend to move more quickly from large groups to smaller groups. In contrast, agents with risk-seeking preferences tend to stay longer in choosing large groups. The variation of the agent’s proportion with different risk preferences influences the pattern and speed of group restructuring. Agents can remain on large groups for an extend period if at least 80% of the population consist of risk-seeking agents. Based on the analysis of the relationship between density and modularity, risk-averse agents contribute to weakening trust among agents. However, their movement helps facilitate the dissemination of information across groups.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengembangan Model berbasis Game Theory dan Analisis Preferensi Risiko Agen dalam Perburuan Paus di Lamaleraid
dc.title.alternativeGame Theory-Based Model Development and Risk Preference Analysis of Agents in Whale Hunting in Lamalera
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordgame theoryid
dc.subject.keywordmotivasi intrinsikid
dc.subject.keywordperburuan pausid
dc.subject.keywordteori utilitasid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record