| dc.contributor.advisor | Nurhayati, Tati | |
| dc.contributor.advisor | Abdullah, Asadatun | |
| dc.contributor.author | SILABAN, ROSELLA | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-27T15:03:29Z | |
| dc.date.available | 2025-08-27T15:03:29Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170682 | |
| dc.description.abstract | Enzim merupakan salah satu produk industri yang memiliki nilai ekonomis
tinggi di pasar dunia. Indonesia mengimpor hampir seluruh kebutuhan enzim
(sekitar 90%) dari luar negeri. Pasar enzim secara global bernilai USD 11,47 miliar
pada tahun 2021 dan diproyeksikan akan terus naik. Laju kebutuhan enzim di
Indonesia pada tahun 2015-2020 meningkat sekitar 7% per tahunnya. Tripsin
merupakan enzim yang penting khususnya sebagai katalisator dalam pembuatan
vaksin untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba. Tripsin komersial diperoleh dari
pankreas mamalia, umumnya babi dan sapi. Penggunaan bahan baku tripsin dari
babi dan sapi ada permasalahannya, yaitu terkait kehalalan dan kesehatan.
Alternatif bahan baku yang aman, yaitu dari hasil samping pengolahan ikan
khususnya jeroan ikan. Isolasi enzim tripsin dari jeroan ikan bandeng belum pernah
dilaporkan. Padahal ketersediaan jeroan ikan bandeng pada tahun 2022 sekitar 34,5
ton. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk menghasilkan enzim dan
meningkatkan nilai ekonomis jeroan ikan khususnya jeroan ikan bandeng, sehingga
diharapkan kedepannya akan tersedia enzim tripsin yang halal dan stabil. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi amonium sulfat terbaik dalam proses
purifikasi parsial enzim tripsin, mengkarakterisasi enzim tripsin fraksi terbaik dan
menentukan pada suhu penyimpanan yang berbeda. Tahapan penelitian mencakup
preparasi sampel, ekstraksi enzim tripsin, purifikasi parsial enzim tripsin
menggunakan amonium sulfat, karakterisasi enzim tripsin fraksi terbaik, dan
mikroenkapsulasi ekstrak kasar enzim tripsin menggunakan maltodekstrin. Hasil
penelitian menunjukkan purifikasi parsial terbaik pada fraksi amonium sulfat 20–
30% kejenuhan. Enzim tripsin fraksi terbaik memiliki karakteristik optimum pada
suhu 50°C dan pH 6. Ion logam NaCl2, MnCl2, ZnCl2, CuCl2, dan CaCl2
menghambat aktivitas enzim. Kinetika enzim pada fraksi terbaik memiliki nilai
(Vmaks) sebesar 0,285 mmol/s dan (Km) sebesar 0,374 mM, sedangkan pada
mikroenkapsulat enzim tripsin sebesar (Vmaks) 8,23 mmol/s, dan konstanta (Km)
sebesar 2,57 mM. Bobot molekul pada fraksi terbaik dan mikroenkapsulat enzim
tripsin berkisar antara 20-30 kDa. Stabilitas enzim dengan maltodekstrin 30% dari
penyimpanan suhu 4oC selama 7 hari mampu mempertahankan stabilitasnya
(aktivitas sisa sebesar 66%) hingga hari ke-7. | |
| dc.description.abstract | Enzymes are one of the industrial products that have high economic value in
the world market. Indonesia imports almost all of its enzyme needs (around 90%)
from abroad. The global enzyme market is valued at USD 11.47 billion in 2021 and
is projected to continue to rise. The rate of enzyme demand in Indonesia in 2015-
2020 increased by around 7% per year. Trypsin is an important enzyme, especially
as a catalyst in vaccine manufacturing to stimulate microbial growth. Commercial
trypsin is obtained from the pancreas of mammals, generally pigs and cows. The
use of trypsin raw materials from pigs and cows has problems, namely related to
halal and health. This study aims to determine the optimal concentration of
ammonium sulfate in the partial purification process of trypsin enzyme,
characterize the best fraction of trypsin enzyme, and determine its stability at
different storage temperatures. The research stages include sample preparation,
trypsin enzyme extraction, partial purification of trypsin enzyme using ammonium
sulfate, characterization of the best trypsin enzyme fraction, and
microencapsulation of crude trypsin enzyme extract using maltodextrin. The results
of the study show that the best partial purification occurs at an ammonium sulfate
fraction of 20–30% saturation. The best trypsin enzyme fraction has optimal
characteristics at a temperature of 50°C and pH 6. Metal ions NaCl2, MnCl2, ZnCl2,
CuCl2, and CaCl2 inhibit enzyme activity. The enzyme kinetics of the best fraction
have a value of (Vmax) 0.285 mmol/s and (Km) 0.374 mM, while the
microencapsulated trypsin enzyme has a value of (Vmax) 8.23 mmol/s and a constant
(Km) of 2.57 mM. The molecular weight of the best fraction and trypsin enzyme
microencapsulate ranges from 20–30 kDa. Enzyme stability with 30% maltodextrin
stored at 4°C for 7 days maintained its stability (residual activity of 66%) until day
7. | |
| dc.description.sponsorship | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud
Ristek) atas dukungan pembiayaan kegiatan riset melalui program BIMA
skema Proposal Tesis Magister (PTM) tahun 2024 atas nama Prof. Dr. Tati
Nurhayati, SPi, MSi. | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | MIKROENKAPSULASI ENZIM TRIPSIN DARI JEROAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) HASIL PURIFIKASI PARSIAL | id |
| dc.title.alternative | Microencapsulation of Trypsin Enzyme from Milkfish Offal (Chanos chanos) Partial Purification Results | |
| dc.type | Tesis | |
| dc.subject.keyword | Aktivitas Enzim | id |
| dc.subject.keyword | amonium sulfat | id |
| dc.subject.keyword | Enkapsulasi | id |
| dc.subject.keyword | SDS-PAGE | id |
| dc.subject.keyword | Stabilitas | id |