Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryawan, Budy
dc.contributor.advisorTaurusman, Am Azbas
dc.contributor.authorNINGSIH, FAJAR INDAH
dc.date.accessioned2025-08-27T13:50:18Z
dc.date.available2025-08-27T13:50:18Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170669
dc.description.abstractFAJAR INDAH NINGSIH. Dinamika Catch Per Unit Effort (CPUE) Ikan Layang (Decapterus spp) Hubungannya dengan Faktor Lingkungan Daerah Penangkapan Ikan di Laut Banda. Dibimbing oleh BUDY WIRYAWAN dan AM AZBAS TAURUSMAN Laut Banda adalah bagian dari wilayah pengelolaan perikanan WPPNRI 714, letaknya yang strategis berada di antara Pulau Sulawesi, Maluku dan beberapa pulau lainnya menjadikan wilayah ini banyak dimanfaatkan oleh nelayan sebagai lokasi penangkapan ikan (KKP 2014). Salah satu jenis ikan pelagis kecil yang paling banyak ditemukan di wilayah ini adalah ikan layang (Decapterus spp), yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan layang merupakan sumber protein hewani yang penting dan menjadi sasaran utama dalam aktivitas perikanan tangkap. Tingginya intensitas penangkapan terhadap ikan layang telah mengakibatkan penurunan hasil tangkapan dari spesias ini serta ketidakpastian daerah penangkapan ikan yang masih menggunakan metode tradisional. Volume produksi ikan layang yang tertangkap di Laut Banda dan didaratkan di PPS Kendari mengalami penurunan. Tahun 2020 produksi ikan layang sebesar 9.519,75 ton mengalami penurunan sebesar 8.131,39 ton pada tahun 2021, kemudian meningkat pada tahun 2022 sebesar 8.937,03 ton (PPS Kendari 2022). Pemanfaatan sumberdaya ikan layang yang terus meningkat (intensif) serta terbatasnya data dan informasi yang mendukung untuk menetukan daerah penangkapan ikan layang yang potensial. Saat ini, nelayan Indonesia sebagian besar masih menggunakan metode yang sederhana dan tradisional untuk menentukan daerah penangkapan ikan, yang bergantung pada pengalaman seperti, ras bintang, insting, dan informasi dari nelayan lainnya. Ini adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan sumber daya perikanan agar kegiatan penangkapan ikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam rangka menyelaraskan dengan permasalahan yang ada, tujuan utama dari penelitian ini adalah memprediksi hubungan suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang (Decapterus spp) di Laut Banda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023 di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari untuk mengumpulkan data dan informasi kondisi unit penangkapan layang, dan lokasi pengamatan Suhu Permukaan Laut dan kosentrasi klorofil-a secara geografis terletak pada koordinat 3º01'08"- 6º02'01" LS dan 121º15'39" - 127º01'03" BT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei untuk mengumpulkan data tentang berbagai faktor dalam suatu komunitas, yang dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, memanfaatkan baik data primer maupun data sekunder. Data primer mencakup informasi tentang unit penangkapan, termasuk kapal ikan dan peralatan yang digunakan, aktivitas penangkapan ikan, dan data produksi hasil tangkapan. Sementara itu, data sekunder yang dibutuhkan adalah data periodik mengenai hasil tangkapan dan upaya penangkapan selama tiga tahun (2020-2022) yang diperoleh dari PPS Kendari dan parameter oseanografi (suhu permukaan laut dan klorofil-a) diperoleh dari http://oceancolor.gsfc.nasa.gov. level 3 dari sensor satelit Aqua MODIS dengan resolusi 4 x 4 km untuk tahun (2020–2022). Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling. Rincian responden terdiri dari 30 sampel dari jumlah keseluruhan kapal purse seine sebanyak 120 unit yang berbasis dari PPS Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan SPL dan klorofil-a terhadap CPUE ikan layang adalah berkorelasi cukup antara klorofil-a dan CPUE (r = -0,466), menunjukkan mekanisme dispersi mangsa atau kompresi habitat di perairan yang produktif. Suhu permukaan laut dan CPUE menunjukkan korelasi yang rendah (r = 0,349) hal ini menunjukkan bahwa ambang batas termal dalam rentang yang diamati (26,91–29,42 °C) tidak secara langsung membatasi ketersediaan ikan layang (Decapterus spp). Untuk mencegah penurunan populasi akibat intensitas penangkapan yang tinggi, diperlukan suatu informasi dinamika populasi terkait faktor lingkungan daerah penangkapan ikan layang di Laut Banda dan parameter catch per unit effort (CPUE). Pemanfaatan ikan layang di Laut Banda dioptimalkan sebagai sumber informasi yang terpercaya mengenai penangkapan ikan secara spasial dan temporal, serta pola migrasi ikan. Hal ini diharapkan dapat menambah efisiensi biaya operasional serta meningkatkan efektivitas dalam kegiatan penangkapan. Data citra satelit penginderaan jauh (inderaja) sangat bermanfaat khususnya untuk mengkaji daerah penangkapan ikan pada wilayah yang luas dan cepat serta dapat mendeteksi kandungan suhu permukaan laut dan klorofil-a. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu peta daerah potensial penangkapan ikan pelagis kecil yang sesuai dengan faktor lingkungan daerah penangkapan sehingga menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi stakeholders (pemerintah setempat, nelayan, dan peneliti) dan menambah ilmu pengetahuan tentang daerah penangkapan menggunakan informasi ilmiah terkini. Kata Kunci: CPUE, Ikan Layang, Klorofil-a, Laut Banda, SPL.
dc.description.abstractFAJAR INDAH NINGSIH. Dynamics of Catch Per Unit Effort (CPUE) of Scad (Decapterus spp) Related to Environmental Factors in Fish Capture Areas in the Banda Sea. Supervised by BUDY WIRYAWAN and AM AZBAS TAURUSMAN The Banda Sea is part of Fisheries Management Area (FMA) 714. Its strategic location between Sulawesi Island, Maluku, and several other islands makes it a highly utilized fishing area by fishers (KKP 2014). One of the most abundant small pelagic fish species found in this area is scad (Decapterus spp), which has high economic value. Scad serves as an important source of animal protein and is a primary target in capture fisheries. The high intensity of scad fishing has led to a decline in catch yields of this species, along with uncertainty in identifying fishing areas that still rely on traditional methods. The volume of scad production caught in the Banda Sea and landed at the Kendari Fishing Port (Kendari FP) has declined. In 2020, scad production reached 9,519.75 tons, decreasing to 8,131.39 tons in 2021, and rising again in 2022 to 8,937.03 tons (Kendari FP 2022). The increasingly intensive exploitation of scad resources and the limited availability of data and information to determine potential fishing grounds have become significant issues. Currently, most Indonesian fishers still use simple and traditional methods to determine fishing areas, relying on experience such as star patterns, instincts, and information from other fishers. This is one of the key factors that must be considered in the utilization of fisheries resources to ensure that fishing activities can be carried out effectively and efficiently. In accordance with these issues, the main objective of this research is to predict the relationship between sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a concentration and the catch yield of scad (Decapterus spp) in the Banda Sea. This study was conducted from November to December 2023 at the (Kendari FP) to collect data and information on scad fishing units. The observation sites for sea surface temperature and chlorophyll-a concentration are geographically located between coordinates 3º01'08"–6º02'01" S and 121º15'39"–127º01'03" E. The research used a survey method to collect data on various factors within the fishing community, conducted through direct interviews using a pre-prepared questionnaire, and utilized both primary and secondary data. Primary data included information on fishing units, such as fishing vessels and gear used, fishing activities, and catch production data. Secondary data consisted of periodic data on catch and fishing effort from 2020 to 2022 obtained from PPS Kendari, as well as oceanographic parameters (SST and chlorophyll-a) obtained from http://oceancolor.gsfc.nasa.gov, using Level 3 data from the Aqua MODIS satellite sensor with a resolution of 4 × 4 km for the period 2020–2022. Respondent selection was conducted using a purposive sampling technique, consisting of 30 samples out of a total of 120 purse seine vessels based at PPS Kendari. The research findings indicate that the relationship between SST and chlorophyll-a with scad CPUE showed a moderate correlation between chlorophyll-a and CPUE (r = –0.466), suggesting prey dispersion or habitat compression mechanisms in productive waters. The relationship between sea surface temperature and CPUE showed a low correlation (r = 0.349), indicating that the thermal threshold within the observed range (26.91–29.42 °C) does not directly limit the availability of scad (Decapterus spp). To prevent population decline caused by high fishing intensity, it is necessary to obtain information on population dynamics in relation to environmental factors in scad fishing areas in the Banda Sea, along with the catch per unit effort (CPUE) parameter. The utilization of scad in the Banda Sea can be optimized as a reliable source of spatial and temporal fishing information, including migration patterns. This is expected to improve operational cost efficiency and enhance the effectiveness of fishing activities. Satellite remote sensing imagery is particularly useful for assessing fishing grounds across vast areas quickly and for detecting sea surface temperature and chlorophyll-a concentration. Therefore, this research is expected to produce a potential fishing ground map for small pelagic fish species that reflects the environmental conditions of the fishing area, thereby serving as a valuable source of information for stakeholders (local governments, fishers, and researchers) and contributing to scientific knowledge on fishing ground identification using the latest scientific data. Keywords: Banda Sea , Chlorophyll-a, CPUE, Scad, SPL.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDinamika Catch Per Unit Effort (CPUE) Ikan Layang (Decapterus spp) Hubungannya dengan Faktor Lingkungan Daerah Penangkapan Ikan di Laut Bandaid
dc.title.alternativeDynamics of Catch Per Unit Effort (CPUE) of Scad (Decapterus spp) Related to Environmental Factors in Fish Capture Areas in the Banda Sea
dc.typeTesis
dc.subject.keywordCPUE, Ikan Layang, Klorofil-a, Laut Banda, SPL.id
dc.subject.keywordBanda Sea , Chlorophyll-a, CPUE, Scad, SPL.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record