Perbandingan Metode Gravimetri dan Spektrofotometri Visible dengan Destruksi Basah Menggunakan HNO3 untuk Penentuan TiO2 pada Nilon

Abstract

Titanium dioksida merupakan senyawa anorganik yang terkandung dalam nilon, jenis poliamida sintetis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode destruksi basah menggunakan HNO3 untuk analisis TiO2, sebagai alternatif pelarut yang lebih efisien dibandingkan H2SO4, dan metode gravimetri yang membutuhkan waktu lebih lama. HNO3 dipilih karena memiliki reaktivitas tinggi terhadap senyawa organik dan risiko keselamatan kerja yang lebih rendah dibanding H2SO4. Penetapan kadar TiO2 secara gravimetri menghasilkan nilai 0,2926% dalam waktu 2,5 jam. Pengembangan metode destruksi divalidasi berdasarkan parameter AOAC 2016, meliputi akurasi %recovery 100,67%, presisi %RSD 1,071%, linearitas (R²) 0,9996, LOD 0,046%, dan LOQ 0,152%. Uji robustness menunjukkan bahwa variasi volume HClO4 tidak berpengaruh signifikan Fhitung 0,97 < Ftabel 19, sedangkan variasi bobot sampel berpengaruh signifikan Fhitung 2134,089 > Ftabel 18,512. Uji ruggedness menunjukkan hasil dapat diterima Fhitung 0,73 < Ftabel 3,68. Uji signifikansi menunjukan hasil dapat diterima Fhitung 1,87 < Ftabel 3,55. Seluruh parameter memenuhi kriteria keberterimaan, menunjukkan metode ini layak diterapkan untuk analisis TiO2 dalam nilon.

Titanium dioxide was an inorganic compound contained in nylon, a type of synthetic polyamide. This research aimed to develop a wet destruction method using HNO3 for TiO2 analysis, as a more efficient solvent alternative compared to H2SO4, and to the gravimetric method which required more time. HNO3 was chosen because it had high reactivity toward organic compounds and a lower occupational safety risk compared to H2SO4. Gravimetric determination of TiO2 content resulted in a value of 0.2926% within 2.5 hours. The developed destruction method was validated based on AOAC 2016 parameters, including accuracy with a % recovery of 100.67%, precision with % RSD of 1.071%, linearity with (R²) of 0.9996, LOD of 0.046%, and LOQ of 0.152%. Robustness tests showed that variation in HClO4 volume did not significantly affect the results Fcalculated 0.97 < Ftable 19, whereas variation in sample weight significantly affected the results Fcalculated 2134.089 > Ftable 18.512. Ruggedness tests showed acceptable results Fcalculated 0.73 < Ftable 3.68. Significance tests indicated acceptable results Fcalculated 1.87 < Ftable 3.55. All parameters met the acceptance criteria, indicating that this method was feasible for TiO2 analysis in nylon.