View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Identifikasi Kemampuan Berbunga pada Genotipe Bawang Merah Lokal (Allium cepa var. aggregatum) dan Seleksi Split Umbi Asal True Shallot Seed (TSS)

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (525.9Kb)
      Fulltext (1.811Mb)
      Lampiran (882.5Kb)
      Date
      2025
      Author
      Nursalma, Linda
      Maharijaya, Awang
      Sobir
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) merupakan komoditas strategis yang penting bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Namun, keterbatasan benih bermutu dari varietas lokal yang adaptif masih memiliki tantangan dalam budi daya bawang merah di Indonesia. Biji botani bawang merah atau True Shallot Seed (TSS) menjadi alternatif solusi penyedian benih. Pemanfaatan TSS saat ini terbatas pada kemampuan berbunga dan produksi benih pada sebagian besar varietas lokal yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pembungaan genotipe lokal bawang merah serta seleksi split umbi asal TSS yang dapat mendukung pengembangan benih bermutu berbasis TSS. Penelitian terdiri atas empat percobaan, yaitu karakterisasi kemampuan berbunga genotipe lokal, identifikasi gen pembungaan (shLFY), produksi TSS melalui induksi pembungaan, serta seleksi split umbi dari tanaman asal TSS. Metode yang digunakan meliputi observasi katakter morfologi dan fenologi pembungaan, analisis molekuler terhadap gen shLFY, perlakuan induksi pembungaan dengan kombinasi vernalisasi dan GA3, serta karakterisasi komponen umbi asal TSS untuk seleksi awal split umbi. Bima Brebes menjadi salah satu varietas bawang merah yang banyak diminati oleh petani karena memiliki adaptsi yang luas di beberapa kondisi lingkungan serta disukai oleh konsumen. Saat ini Bima Brebes telah terdiversivikasi menjadi beberapa jenis di kalangan petani, di antranya adalah Bima Jaya, Bima Supra, Bima Curut, Bima Crok Kuning, dan Bima Jokowi. Namun kelima genotipe turunan ini belum teridentifiksi karakternya sama atau tidak dengan Bima Brebes, khususnya untuk karakter pembungaan yang menjadi bagian penting dalam prengembangan produksi biji TSS. Hasil karakterisasi menunjukkan adanya keragaman kemampun berbunga alami pada enam genotipe Bima. Bima Jaya memiliki inisiasi umbel paling awal, jumlah bunga dan pesentase berbunga tertinggi, serta durasi pembungaan terpanjang, sehingga direkomendasikan sebagai kandidat unggul untuk produksi TSS. Analisis molekuler terhadap gen shLFY menunjukkan bahwa semua genotipe memiliki kemiripan sekuens dengan aksesi GenBank KY985382.1, namun Bima Supra menunjukkan variasi nukleotida yang berbeda dengan dengan genotipe lain. Hubungan kekerabatan genetik berdasarkan gen shLFY pda keenam bawang merah Bima menunjukkan bhwa Bima Jokowi dan Bima Jaya paling dekat dengan Bima Brebes, sementara Bima Curut dan Bima Crok Kuning membentuk klaster terpisah. Induksi pembungaan menggunakan kombinasi vernalisasi dan GA3 pada 10°C selama 3 minggu dan aplikasi GA3 200 ppm memberi pengaruh nyata dalam meningkatkan persentase pembungaan dan produksi TSS. Genotipe Bima Brebes dan Maserati menunjukkan respon paling positif terhadap perlakuan, ditunjukkan oleh peningkatan komponen pembungaan dan hasil TSS. Kombinasi perlakuan mempercepat waktu muncul umbel dan waktu mekar bunga, serta meningkatkan jumlah umbel per tanaman, jumlah bunga per umbel, dan jumlah TSS per umbel. Seleksi split umbi dilakukan pada tanaman asal TSS dari genotipe lokal Bima Brebes dan dua varietas pembanding, Sanren dan Maserati. Hasil menunjukkan bahwa proporsi split umbi per rumpun tertinggi terdapat pada Sanren (64,13%) dan Maserati (61,25%), yang tidak berbeda nyata satu sama lain. Sebaliknya, Bima Brebes memiliki persentase berbunga paling rendah 39,69% dan berbeda nyata dengan kedua varietas pembanding.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170541
      Collections
      • MT - Agriculture [3993]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository