| dc.description.abstract | Kebutuhan konsumsi kentang di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, baik untuk kebutuhan masyarakat atau industri bahan makanan. Tetapi, nilai produktivitas kentang di daerah sentra produksi masih rendah. Sehingga perlu adanya peningkatan produksi dengan upaya intensifikasi, diantaranya penggunaan teknologi irigasi yang modern, peningkatan kualitas SDM, dan penggunaan input yang optimal. Dengan penggunaan input secara optimal maka hasil produksi yang dicapai akan maksimal. Sehingga menghasilkan usahatani yang telah efisien dan tidak terdapat faktor inefisiensi dalam proses produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi kentang dengan irigasi sprinkler 2) menganalisis efisiensi teknis dan 3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) melalui pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas dan Translog. Pendugaan dengan dua fungsi produksi memiliki tujuan untuk mendapatkan interaksi terbaik antar input dan interaksi antara output dan input. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangalengan, lokasi ini dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Pangalengan merupakan sentra produksi kentang di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada responden petani kentang yang menggunakan irigasi sprinkler sebanyak 62 petani kentang.
Hasil dari estimasi dua model fungsi produksi (Cobb-Douglas dan Translog) didapatkan bahwa fungsi produksi translog merupakan model yang tepat pada penelitian ini dimana memenuhi asumsi data (LR-Test translog yang dihasilkan lebih besar dibandingkan Cobb-Douglas) yang digunakan dan hasil yang diperoleh komprehensif sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi kentang dengan irigasi sprinkler di Kecamatan Pangalengan dari 6 variabel memiliki elastisitas positif (lahan, bibit, pupuk N, pupuk P, tenaga kerja) dan 1 variabel memiliki nilai elastisitas negatif (pupuk K). Secara keseluruhan nilai efisiensi teknis pada usahatani kentang dengan irigasi sprinkler sebesar 79,66% yang dapat dinyatakan telah efisien secara teknis, Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat efisiensi teknis, diantaranya luas lahan, pendidikan, dan pengalaman. Dari tujuh variabel yang dianalisis, variabel yang secara signifikan meningkatkan inefisiensi teknis adalah variabel umur dan tanggungan keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan efisiesi teknis dalam usahatani kentang dengan irigasi sprinkler di Kecamatan Pangalengan sangat dipengaruhi oleh umur dan jumlah tanggungan keluarga.
Implikasi dari penelitian ini sebagai rekomendasi pengembangan usahatani kentang dengan irigasi sprinkler dalam mencapai usahatani yang efisien secara teknis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan beberapa hal yaitu untuk meningkatkan produksi kentang dapat dilakukan dengan optimalisasi lahan, memaksimalkan penggunaan pupuk P, mengendalikan penggunaan pupuk N, serta mengurangi penggunaan pupuk K sesuai dosis yang dianjurkan. Kombinasi penggunaan bibit dengan pemupukan yang berimbang yaitu pupuk N dan pupuk P adalah kunci utama peningkatan hasil produksi kentang. Variabel pada karakteristik responden yang tidak memiliki hubungan dengan tingkat efisiensi teknis dapat difokuskan dengan membuka ketersediaan akses lahan, dan efisiensi biaya yang digunakan. Perbaikan kapasistas manajerial petani perlu adanya regenerasi petani dan peran anggota dalam keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam usahatani kentang agar mencapai tingkat efisiensi teknis yang maksimal. | |
