Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorFalatehan, A. Faroby
dc.contributor.authorHUDIONO
dc.date.accessioned2025-08-26T14:26:10Z
dc.date.available2025-08-26T14:26:10Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170492
dc.description.abstractPeran intensif fiskal dari pemerintah pusat hanya sebagai penghargaan dan sekaligus stimulus dalam pertumbuhan ekonomi daerah sehingga menjadi instrumen efektif dalam mendorong pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Betapapun demikian, Kabupaten Lamongan perlu juga penguatan disiplin belanja agar alokasi DIF bisa semaksimal mungkin bisa mendorong pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Penelitian ini memiliki tujuan: 1) mendeskripsikan pelaksanaan alokasi DIF Kabupaten Lamongan, dan 2) menyusun rekomendasi strategi penguatan disiplin belanja alokasi DIF di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada narasumber OPD terpilih yang pernah memperoleh alokasi DIF dari tahun 2020-2024. Data sekunder diperoleh dari dokumen yang terkumpul di BPKAD Kabupaten Lamongan, serta kajian pustaka dan dokumen yang relevan dari internet. Untuk analisis data menggunakan metode analisis deskriptif komparatif, matriks IFE, matriks EFE, diolah dengan analisis SWOT, serta penentuan strategi menggunakan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal diperoleh sebesar 2,788 mengindikasikan bahwa kekuatan cukup dominan dibanding kelemahan, sehingga potensi peningkatan kedisiplinan belanja alokasi DIF cukup menjanjikan. Kekuatan menjadi modal penting untuk mendukung strategi penguatan disiplin meskipun faktor kelemahan masih ada dan memerlukan perhatian khusus. Faktor eksternal diperoleh sebesar 2,877 mengindikasikan bahwa peluang cukup dominan dibanding hambatan, sehingga potensi penguatan disiplin belanja alokasi DIF cukup menjanjikan. Peluang menjadi modal penting untuk mendukung strategi penguatan meskipun faktor hambatan masih ada dan perlu perhatian khusus. Berdasarkan analisis SWOT menghasilkan 3 (tiga) strategi dasar disiplin yaitu: penyelarasan prioritas daerah dengan kebijakan nasional, peningkatan efektivitas alokasi DIF sesuai prioritas program, transparansi dan akuntabilitas penggunaan DIF. Dengan dua tingkatan lanjutan yaitu: pendukung operasional (penyesuaian perencanaan dan penganggaran DIF agar tepat sasaran, optimalisasi sistem informasi terintegrasi, peningkatan kapasitas SDM OPD), dan penguatan sistem (keterlibatan stakeholder dalam pengawasan, penyederhanaan administrasi dan regulasi, dan mitigasi risiko dan ketidakefisienan). Strategi terbaik berdasarkan analisis QSPM adalah meningkatkan efektivitas alokasi DIF sesuai prioritas program (nilai TAS tertinggi, 6,428) artinya kedisiplinan menjadi penting dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaran belanja DIF Kabupaten Lamongan. Disiplin anggaran tidak hanya mematuhi batas pengeluaran yang telah ditetapkan, tetapi kepastian setiap rupiah yang dikeluarkan memberi nilai tambah dan sesuai dengan perencanaan.
dc.description.sponsorshipMandiri
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSTRATEGI PENGUATAN DISIPLIN BELANJA ALOKASI DANA INSENTIF FISKAL KABUPATEN LAMONGANid
dc.title.alternativeStrategy for Strengthening Discipline in Spending Fiscal Incentive Fund (DIF) in Lamongan Regency
dc.typeTesis
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordQSPMid
dc.subject.keywordDana Insentif Daerahid
dc.subject.keywordDana Insentif Fiskalid
dc.subject.keywordDisiplin Belanjaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record