Show simple item record

dc.contributor.advisorPuspaningsih, Nining
dc.contributor.authorZahra, Shafa Qanitha
dc.date.accessioned2025-08-25T07:42:43Z
dc.date.available2025-08-25T07:42:43Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/170302
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi mengakibatkan perubahan tutupan dan penggunaan lahan. Pemantauan perubahan tutupan lahan dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasikan kelas tutupan lahan, menganalisis tingkat akurasi hasil klasifikasi, serta mengidentifikasi perubahan tutupan lahan pada tahun 2019 hingga 2024 di Kecamatan Cilengkrang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi digital dengan algoritma Random Forest. Klasifikasi menghasilkan enam kelas tutupan lahan berdasarkan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645:2014. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa algoritma Random Forest memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yaitu sebesar 90,71%. Analisis perubahan tutupan lahan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Cilengkrang tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 95,22%. Perubahan terbesar terjadi pada kelas pertanian lahan kering, yang meningkat sebesar 4,69% atau seluas 120,14 hektar, menggantikan tutupan semak belukar pada tahun 2019.
dc.description.abstractChange in population and the increase in economic activities have led to changes in land cover and land use. Monitoring these land cover changes can be carried out through the utilization of remote sensing technology. This study aims to classify land cover types, analyze classification accuracy, and identify land cover changes from 2019 to 2024 in Cilengkrang District. The method used is digital classification employing the Random Forest algorithm. The classification produced six land cover classes based on the Indonesian National Standard (SNI) 7645:2014. The results indicate that the Random Forest algorithm achieved a high level of accuracy, reaching 90.71%. Land cover change analysis revealed that most of the study area experienced no change (95.22%). The most significant change occurred in dryland agriculture, which increased by 4.69% or 120.14 hectares, replacing shrubland areas in 2019.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerubahan Tutupan Lahan menggunakan Citra Sentinel-2A di Desa Cipanjalu dan Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.id
dc.title.alternativeLand Cover Change Using Sentinel-2A Imagery in Cipanjalu and Ciporeat Villages, Cilengkrang District, Bandung Regency
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordpenginderaan jauhid
dc.subject.keywordrandom forestid
dc.subject.keywordtutupan lahanid
dc.subject.keywordpertanian lahan keringid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record