Rancang Bangun TPST Berbasis Refused Derived Fuel untuk Optimalisasi Program Nabuang Sarok PT Semen Padang
Abstract
Program Nabuang Sarok PT Semen Padang terhambat karena kurangnya
fasilitas pengolahan sampah terpadu yang memadai, sehingga menurunkan kualitas
Refuse Derived Fuel (RDF). Penelitian bertujuan untuk identifikasi timbulan,
densitas dan karakteristik sampah serta merancang alternatif desain Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berbasis Refused Derived Fuel (RDF).
Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan mengintegrasikan data
sekunder dan primer. Data primer diperoleh dari sampling sampah selama 8 hari
(SNI 19-3694-1994) dan uji karakteristik (SNI 8966:2021). Tahap analisis data
meliputi proyeksi statistik, pengembangan skenario timbulan, perhitungan neraca
massa, dan pemilihan teknologi melalui metode skoring. Hasil penelitian
menunjukkan timbulan sampah rata-rata sebesar 1,69 kg/orang/hari, didominasi
oleh plastik (34,46%) dan daun/ranting (33,96%). Karakteristik sampah dengan
nilai kalor 18,03 MJ/kg, kadar air 7,61%, dan kadar abu 5,4% telah memenuhi (SNI
8966:2021). Simpulan penelitian adalah rancangan teknis TPST berteknologi
Mechanical Biological Treatment (MBT) di Batu Gadang, Kecamatan Lubuk
Kilangan, yang diproyeksikan mampu mengolah 19,25 ton sampah/hari untuk
memproduksi 11,26 ton RDF/hari pada tahun 2035. Inadequate facilities hinder PT Semen Padang's Nabuang Sarok Program,
degrading its Refuse Derived Fuel (RDF) quality. This study aims to identify waste
characteristics to design an alternative RDF based processing facility. A
quantitative method integrated secondary data with primary data from 8 day waste
sampling (SNI 19-3694-1994) and characteristic testing (SNI 8966:2021). Analysis
involved statistical projections, mass balance calculations, and technology selection
via a scoring method. Results showed an average waste generation of 1,69
kg/person/day, dominated by plastic (34,46%) and leaves/twigs (33,96%). The
waste properties a calorific value of 18,03 MJ/kg, 7,61% moisture, and 5,4% ash
met Class 2 RDF criteria under SNI 8966:2021. The conclusion is a technical design
for a Mechanical Biological Treatment (MBT) facility in Batu Gadang. By 2035,
the plant is projected to process 19,25 tons of waste daily, yielding 11,26 tons of
RDF per day.
