Strategi Perluasan Pasar Produk Aloevera Jelly Jus pada Herbavera Indonesia

Abstract

Herbavera Indonesia merupakan merek dagang milik UMKM Amyta Berkah Sejahtera yang memproduksi berbagai olahan lidah buaya. Salah satu produknya Aloevera Jelly Jus yang menghadapi kendala dalam jangkauan pasar offline, promosi offline yang belum optimal, serta belum memiliki legalitas BPOM dan informasi nilai gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan konsumen terhadap produk, merumuskan strategi perbaikan atribut untuk perluasan pasar offline, serta mengevaluasi kelayakan finansial dari strategi tersebut. Metode yang digunakan meliputi Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), dan analisis kelayakan finansial dengan indikator NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, Payback Period, serta analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan konsumen berada pada kategori “sangat puas” dengan nilai CSI sebesar 81,88%. Lima atribut prioritas perbaikan dalam Kuadran I IPA meliputi legalitas produk, kemudahan pembelian offline, informasi nilai gizi, desain kemasan, dan promosi offline. Hasil kelayakan menunjukkan strategi ekspansi pasar offline layak dijalankan, dengan nilai NPV sebesar Rp167.612.531, IRR 128% (lebih besar dari discount rate 2,9%), Net B/C 7,58, Gross B/C 1,12, dan Payback Period 2,18 tahun dari umur bisnis 8 tahun.

Herbavera Indonesia is a trademark owned by MSME Amyta Berkah Sejahtera, producing various Aloevera based products. One of its products, Aloevera Jelly Juice, faces challenges such as limited offline market reach, inadequate offline promotion, and lack of BPOM certification and nutritional information. This study aims to analyze consumer satisfaction, formulate improvement strategies for offline market expansion, and evaluate its financial feasibility. The methods used include Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), financial feasibility analysis (NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, Payback Period), and sensitivity analysis. Results show that consumers are “very satisfied,” with a CSI score of 81.88%. Five key attributes in IPA Quadrant I require improvement: product legality, ease of offline purchase, nutritional information, packaging design, and offline promotion. Financially, the expansion strategy is feasible with an NPV of Rp167.612.531, IRR of 128% (above the 2.9% discount rate), Net B/C of 7,54, Gross B/C of 1.12, and a Payback Period of 2.18 years from a projected business lifespan of 8 years.