Model Distribusi Spesies Anoa (Bubalus spp.) di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa Sulawesi Tenggara
Date
2025Author
ASO, OLA PRAJAB
Mustari, Abdul Haris
Prasetyo, Lilik Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Anoa (Bubalus spp.) merupakan spesies endemik yang mendiami hutan
hutan di Sulawesi, namun terancam punah akibat perburuan dan perusakan habitat.
Meskipun ada tekanan dari manusia, adaptasi temporal telah menyebabkan
perluasan distribusi di habitat hutan dataran rendah yang terfragmentasi yang masih
menyediakan sumber daya makanan dan daerah-daerah landai di sekitar sungai.
Suaka Margasatwa Tanjung Peropa (SM Tanjung Peropa) merupakan salah satu
petak habitat anoa yang terisolasi oleh wilayah manusia. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis struktur, komposisi dan keanekragaman vegetasi, distribusi
pohon pakan buah, membangun model distribusi anoa menggunakan algoritma
maximum entropy (MaxEnt) dan menyusun rekomendasi untuk konservasi anao.
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik dan faktor-faktor ekologis
yang mempengeruhi distribusi anoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur
dan komposisi vegetasi pada area distribusi anoa di ketinggian 0-300 mdpl
didominasi oleh pohon Diospiros phylosantera (INP: 17,17%), tiang Cananga
odorata (INP: 23,32%), pancang Mallotus oblongifolius (INP: 13,35%) dan semai
Elastotema rostratum (INP: 18,48%). Sedangkan pada ketinggian 300-600 mdpl
didominasi oleh pohon Castanopsis buruana (INP: 21,47%), tiang Xylocarpus
granatum (INP: 26,58%), pancang Eugenia formosa (INP: 11,81%) dan semai
Kjellbergiodendron celebicum (INP: 11,77%). Indeks ukuran kenekaragaman
menunjukan keanekaragaman, kekayaan, kemerataan dan ketidak samaan jenis
pada komunitas vegetasi di kedua ketinggian. Jenis-jenis yang tercatat sebagai jenis
dominan termasuk dalam jenis pakan anoa berupa daun dan buah. Sebanyak 34
jenis pohon tercatat sebagai pakan buah anoa, dengan 20 jenis berpola sebaran
mengelompok, 6 jenis berpola merata, dan 4 jenis berpola acak. Model distribusi
pohon pakan buah menunjukkan performa yang baik (AUC = 0,874), dengan
presipitasi sebagai variabel paling berpengaruh (kontribusi relatif 70%).
Berdasarkan distribusi pohon pakan, area persebaran anoa cenderung merata di
seluruh wilayah studi, dengan konsentrasi tertinggi pada area dengan nilai
probabilitas distribusi pohon sedang (~0,5). Model distribusi anoa menunjukan
akurasi yang lebih tinggi (AUC 0,923) dengan menggunakan 13 variabel, dimana
keberadaan pohon pakan buah memiliki 41,1% kontribusi relatif selama model
dijalankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1.239,8 ha (3,2%) dari area studi
sesuai untuk anoa sebagai habitat primer, 3.045,1 ha (7,8%) cukup sesuai sebagai
habitat sekunder dan 6.609,8 ha (17,0%) tidak sesuai dari total 38.937 ha area studi,
sedangkan sisanya 28.042,3 (72,0%) tidak terdefinisi karena kurangnya data
kejadian anoa pada area tersebut. Area-area yang teridentifikasi sesuai dapat
direkomenasikan sebagai area prioritas untuk upaya konservasi anoa dan perlunya
indetifikasi lebih lanjut untuk menetapkan 72% area yang belum terdefinisi di
dalam Suaka Margasatwa Tanjung Peropa.
Collections
- MT - Forestry [1505]
