Deteksi Molekuler Virus Infectious Bronchitis pada Merpati dan Tekukur di Kabupaten Bogor
Date
2025Author
Ainena, Zanuba
Handharyani, Ekowati
Poetri, Okti Nadia
Metadata
Show full item recordAbstract
Jawa Barat merupakan provinsi dengan populasi ayam broiler terbesar di
Indonesia, khususnya kota Bogor. Burung berpotensi sebagai pembawa IBV
tanpa gejala dapat menginfeksi populasi ayam yang rentan. Burung merpati
dan tekukur dapat menyebarkan patogen dalam jarak yang jauh karena terbang
bebas, dan kontak yang relatif sering antara spesies burung dan ayam yang
dipelihara di rumah atau pasar. Burung-burung ini dianggap sebagai reservoir
virus Infectious Bronchitis (IB) yang memungkinkan terjadinya evolusi dan
rekombinasi yang mengarah pada pengembangan varian virus baru dengan
tingkat patogenisitas yang berbeda. Vaksinasi sering mengalami kegagalan
karena banyaknya strain IBV yang muncul sehingga menyebabkan vaksin
yang digunakan tidak lagi efektif (Setiawaty et al. 2019). Kondisi ini
memerlukan perhatian khusus untuk melihat sejauh mana kejadian mutasi
virus yang terjadi di wilayah tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah menilai potensi merpati dan tekukur sebagai
pembawa virus IB dengan cara mengisolasi dan melakukan analisis
filogenetik virus IB yang ditemukan dari kedua burung tersebut. Burung yang
digunakan dalam keadaan sehat, belum divaksinasi, dan tidak menunjukkan
gejala penyakit Infectious Bronchitis. Pengambilan sampel usap orofaring dan
kloaka dilakukan setiap dua minggu sekali selama tiga bulan. Sampel-sampel
usap tersebut diinokulasikan pada telur ayam berembrio specific antibody
negative (TAB SAN), kemudian RNA virus diisolasi, lalu dilakukan uji
Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), sekuensing
gen, dan pembuatan pohon filogenetik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil PCR sampel usap, baik
orofaring maupun kloaka dari merpati dan tekukur positif mengandung virus
IB dengan gen target S1, tetapi gen target N dan UTR negatif. Hasil PCR
yang positif dapat menginfeksi embrio ayam yang ditandai dengan perubahan
morfologi berupa hemoragi dan kekerdilan. Isolat yang ditemukan memiliki
kemiripan yang sama dengan isolat vaksin (1/96 4V) yang termasuk dalam
kelompok 793B (Genotipe 1), dimana genotipe tersebut banyak ditemukan di
ayam. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa merpati dan tekukur berpotensi
menyebarkan IBV. Strain vaksin 1/96 dapat terbawa oleh burung sehingga
memperbesar risiko penyebaran IBV pada ayam. Keberadaan virus IB pada
burung liar dapat mengindikasikan adanya kemungkinan limpahan dari
unggas domestik atau sebaliknya, yang mencerminkan dinamika penularan
virus di lingkungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai hubungan genetik virus IB terbaru, sehingga dapat
memahami pola penyebaran, evolusi, dan potensi ancaman terhadap unggas
domestik dan industri perunggasan dengan rutin melakukan surveilans virus
IB.
Collections
- MT - Veterinary Science [968]
