Analisis Kelayakan Tekno-Ekonomi Produksi Pupuk Kompos dari Hasil Samping Ekstraksi Bawang Merah PT XYZ
Date
2025Author
Khoirunnisa, Sofi
Warsiki, Endang
Rahayuningsih, Mulyorini
Metadata
Show full item recordAbstract
Penanganan hasil samping ekstraksi bawang merah menjadi tantangan bagi PT XYZ karena volumenya yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kelayakan finansial produksi pupuk kompos dari limbah tersebut pada dua skala: industri (5 ton per batch) dan kecil (0,2 ton per batch). Metode yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial dengan indikator net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit cost ratio (B/C), dan payback period (PP). Hasil penelitian pada skala industri menunjukkan NPV sebesar Rp628.126.193,00; IRR 11,3%; B/C 1,06; dan PP selama 7,4 tahun. Sementara itu, skala kecil menghasilkan NPV sebesar Rp79.096.730,00; IRR 19,59%; B/C 1,44, dan PP selama 6,14 tahun. Berdasarkan hasil tersebut, kedua skala proyek dinyatakan layak secara finansial. Namun, skala kecil menunjukkan kinerja finansial yang lebih efisien dengan tingkat pengembalian investasi dan rasio kelayakan yang lebih unggul, menjadikannya model yang superior untuk implementasi awal dan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah agroindustri. The management of red onion extraction by-products poses a challenge for PT XYZ due to its large volume. This study aims to analyze and compare the financial feasibility of producing compost fertilizer from this waste at two scales: industrial (5 tons per batch) and small (0.2 tons per batch). The method employed is a financial feasibility analysis using indicators of net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit-cost ratio (B/C), and payback period (PP). The results for the industrial scale show an NPV of IDR 628,126,193; an IRR of 11.3%; a B/C Ratio of 1.06; and a PP of 7.4 years. Meanwhile, the small scale yields an NPV of IDR 79,096,730; an IRR of 19.59%; a B/C Ratio of 1.44; and a PP of 6.14 years. Based on these results, both project scales are declared financially feasible. However, the small scale demonstrates more efficient financial performance with a superior rate of return and feasibility ratio, making it a superior model for initial implementation and a sustainable solution for agro-industrial waste management.
