Perbaikan Sistem CAPA dalam Mengatasi Temuan Berulang Cacat Kemasan Supplier di PT X
Abstract
Permen lunak merupakan produk pangan olahan dengan konsumsi tinggi di
Indonesia. Untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen, mutu kemasan
sangat penting. PT X sebagai produsen permen menghadapi ketidaksesuaian
material kemasan dari supplier, seperti hasil cetak tidak sempurna dan daya rekat
rendah. Permasalahan ini disebabkan belum adanya prosedur penyelesaian masalah
yang terstandar dan rendahnya pemahaman supplier terhadap pelaporan
ketidaksesuaian. Penelitian ini bertujuan meningkatkan sistem Corrective Action
and Preventive Action (CAPA) melalui analisis data QC selama 12 bulan. Data
dianalisis secara kuantitatif dengan mengelompokkan jenis ketidaksesuaian,
menghitung frekuensi dan mengidentifikasi supplier dengan ketidaksesuaian
tertinggi untuk memprioritaskan perbaikan. Perbaikan dilakukan melalui analisis
akar penyebab, evaluasi sistem, penyusunan solusi, dan penerapan CAPA. Hasil
penelitian menunjukkan penurunan ketidaksesuaian dari 8 kasus pada triwulan
pertama tahun 2024 menjadi 1 kasus pada triwulan pertama tahun 2025 sehingga
membuktikan perbaikan CAPA efektif dan menjadi dasar pembaruan SOP
pelaporan ketidaksesuaian sesuai ISO 9001:2015. Soft candy is a processed food product with high consumption in Indonesia
to maintain quality and consumer confidence, packaging quality is very important.
PT X as a candy manufacturer faced packaging material discrepancies from
suppliers, such as imperfect printing and low adhesion. This problem is caused by
the absence of a standardized problem solving procedure and the supplier's low
understanding of non-conformance reporting. This study aims to improve the
Corrective Action and Preventive Action (CAPA) system through analysis of QC
data for 12 months. The data was analyzed quantitatively by classifying the types
of nonconformities, calculating the frequency and identifying suppliers with the
highest nonconformities to prioritize improvements. Improvements were made
through root cause analysis, system evaluation, solution development, and CAPA
implementation. The results showed a decrease in nonconformities from 8 cases in
the first quarter of 2024 to 1 case in the first quarter of 2025, proving that the CAPA
improvement was effective and became the basis for updating the SOP for reporting
nonconformities according to ISO 9001: 2015
