Show simple item record

dc.contributor.authorRofi'ah
dc.date.accessioned2010-05-09T09:23:58Z
dc.date.available2010-05-09T09:23:58Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17002
dc.description.abstractPemahaman mengenai tekstur tanah merupakan salah satu dasar pokok pemiIihan kebijakan pemanfaatan tanah untuk herbagai keperluan, baik di bidang pertanian maupun bukan pertanian dan kehutanan. Besamya peranan tekstur tanah ini telah dapat dilihat dari langkah-Iangkah awal kebijakan pemanfaatan tanah, yaitu dalam evaluasi kemampuan tanah untuk menyimpan dan menyerap air, kemampuan tanah unbJk memegang hara, porositas, kepekaan tanah terhadap erosi, kemudahan tanah unbJk diolah, dan sebagainya, selain itu telcsbJr tanah merupakan salah satu karakteristik penting yang perlu diteliti karena berkaitan dengan pemilihan jenis tanaman untuk ditanam pada laban tertentu, karena setiap jenis tanaman cenderung menghendaki tekstur tanah tertenbJ untuk tempat tumbuhnya. Dalam penenbJan tekstur tanah digunakan prosedur standar untuk memudahkan pengamatan, namun kadangkala prosedur ini mengundang kritik karena pada kenyataan di lapangan terdapat pseudosand dan pseudosi!t yang seeara aktual mempengaruhi kapasitas tanah memegang air, kapasitas tanah memegang bara, porositas dan sebagainya. Bahkan ada pakar yang berpendapat bahwa penggunaan bahan pendispersi dalam analisa tekstur tanah ini bersifat opsionaI. tergantung kebutuhannya. Dleh karena ibJ, perlu dilakukan penelitian tentang metode penentuan tekstur tanah untuk mengetahui metodc mana yang korelasinya paling erat dengan penampilan pertumbuhan tanaman atau sifat-sifat tanah. Selain tekstur tanah, unsur bara merupakan komponen penting di dalam tanab yang perlu dikaji lebih serius karena unSllr hara adaIah sumber nutrisi bagi tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan perk:embangannya setta mendukung fungsi fisiologisnya agar dapat berlangsung dengan baik. namun tidak seroua unsur hara tersedia di dalam tanah sebingga perlu adanya kegiatan pemupukan untuk menyeimbangkan kandungan hara dan memperbaiki sifat kimia tanah. Penelitian ini bertujuan membandingkan beberapa metode penentuan fraksi pasir dalam analisis tekstur tanah untuk mengetahui metode yang memiliki korelasi terbesar dengan kadar air kapasitas lapang dan kadar air kering udara setta untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Phonska dengan berbagai dosis terhadap kadar N, P, K dan pH pada beberapa sampel tanah yang berbeda. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalab II sampel tanah yang berasal dari 6 lakasi yang berheda yaitu Kebun Karet Dannaga, Cangkurawok. G. Salak, G. Walat, G. Kapur Ciampea, Hutan alam Tangkuban Parahu. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Silvikultur diantaranya uji coba analisis tekstur tanah. penentuan kadar air kering uelara, penentuan kadar air kapasitas lapang, perlakuan inkubasi tanah dan analisis pH, sedangkan analisis kandungan hara tanah (N, P dan K) dilakokan di Laboratorium Tanah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara tekstur tanah dengan kadar air kapasitas lapang dan kadar air kering udara, analisis varian dua faktor tanpa ulangan untuk mengetahui pengaruh pupuk Pbonska terhadap kadar N, P, K dan pH tanab dan untuk menduga metode analisis tekstur tanab terbaik digunakan pula selisih berat padatan tanab kering udara dengan berat IOtal pasir, debu dan clay. Metode analisis tekstur tanab terbaik dalam penelitian ini berdasarlcan 3 kriteria yaitu korelasi antara tekstur tanah dengan kadar air kapasitas lapang. korelasi antara tekstur tanah dengan kadar air kering udara dan selisib antara bernt padatan tanah kering udara dengan berat total pasir, debu dan clay dimana kriteria ujinya adalah metode yang memiliki nilai korelasi terbesar antara tekstur tanah dengan kadar air kapasitas lapang dan kadar air kermg udara serta selisih terkecil antara berat padatan tanah kering udara dengan berat total pasir, debu dan clay adalah metode yang terbaik. Kadar air kapasitas lapang memiliki hubungan dengan tekstur tanah, antara fraksi pasir dengan kadar air kapasitas lapang terjadi korelasi negatif dimana korelasi terbesar terdapat pada metode I yaitu sebesar 0,826, antara fraksi debu dengan kadar air kapasitas lapang terjadi korelasi negatif pada metode 1 dan korelasi positif pada metode 2 dan metode 3 dimana korelasi terbesar terdapat pada metode 3 yaitu sebesar 0,150, sedangkan antara fraksi clay dengan kadar air kapasitas lapang terjadi korelasi positif dimana korelasi terbesar terdapat pada metode I yaitu sebesar 0,843, sebingga secara umum metode I merupakan metode terbaik yang dapat digunakan pada pendugaan bubungan antara tekstur tanah dengan kadar air kapasitas Japang. Kadar air kering udara memiliki hubungan dengan tekstur tanab, antara fraksi pasir dengan kadar air kering udara terjadi korelasi negatif dimana korelasi terbesar terdapat pada metode 3 yaitu sebesar 0,706, antara fraksi debu dengan kadar air kering udara terjadi korelasi positif dimana korelasi terbesar terdapat pada metode 1 yaitu sebesar 0,290 sedangkan hubungan yang terjadi antara kadar air kering udara dengan fraksi clay adalab korelasi positif dimana korelasi terbesar terdapat pada metode 3 yaitu sebesar 0,574. Berdasarkan selisih dari berat padatan tanab kering udara dengan berat total fraksi pasir, debu dan clay ,tanah A (Kebun Karet Dannaga), tanah C (Cangkurawok) dan tanah I (Hutan Alam Tangkuban Parahu), metode terbaiknya adalah metode 1 sedangkan pada tanah B (Pasir Cangkurawok), tanab D (Gunung Salak 1), E (Gunung Walat I), tanah F (Gunung Salak 2), tanah G (Gunung Walat 2) dan tanah H (Gunung Kapur Ciampea), metode terbaiknya adalah metode 3. Seeara umwn metode terbaik yang dapat digunakan berdasarkan korelasi antara tekstur tanah dengan kadar air kering udara dan berdasarkan selisih herat padatan tanah kering udara dengan berat total pasir, debu dan clay adalah metode 3. Dasis pupuk Phonska memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar N, P dan K tanah pada semua sarnpel tanah yang digunakan dalam penelitian ini. HasH pengukuran kadar N menunjukan bahwa N total meningkat bersamaan dengan semakjn tingginya dasis pupuk Phonska yang digunakan Dosis pupuk Phonska 200 ppm dan 400 ppm meningkatkan N total di dalam tanab dibandingkan deogan perlakuao kontrol tanpa pupuk. HasiJ pengukuran kadar P dan K juga menunjukan hal yang sama, kadar P dan K di dalam tanah meningkat akibat pemberian pupuk Phonska pada dosis 200 ppm dan 400 ppm, sedangkan pada pengukuran pH tanab, pemberian pupuk Pbonska dengan dosis 200 ppm dan 400 ppm tidak memberikan pengaruh yang nyata, pH tanah pada taoah tanpa pupuk (kontrol) dengan tanah yang diberi pupuk (200 ppm dan 400 ppm) menunjukan nilai yang sarna. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan babwa metode terbaik berdasarkan korelasi antara tekstur tanab dengan kadar air kapasitas Japang adalab metode I, berdasarkan korelasi antara tekstur tanab dengan kadar air kering udata adalah metode 3 dan berdasarkan selisih antara herat padatan tanah kering udara dengan berat total pasir. debu dan clay adalah metode 3. Secara umum metode terbaik berdasarkan 3 kriteria tersebut adalah metode 3 yaitu metode anal isis tekstur taoah dengan kriteria tingkat kejemihan I bagian jemih pada saat penentuan fraksi pasir. Dosis pupuk Phonska memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar N. P dan K tanah pada semua sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini namun tidak memberikan suatu pengaruh yang nyata terhadap pH tanah.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleUji coba metode analisis tekstur T anah (Metode Pipet) dengan beberap A kriteria tingkat kejernlhan pada penentuan fraksi pasir dan pengaruh pupuk phonska terhadap sifatkimia tanahid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record