Show simple item record

dc.contributor.advisorFebrinda, Andi Early
dc.contributor.authorASYSYAKUR, AQILA
dc.date.accessioned2025-08-21T03:35:13Z
dc.date.available2025-08-21T03:35:13Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169968
dc.description.abstractPT XYZ merupakan salah satu produsen yang menghasilkan produk gummy jelly di Indonesia. Meskipun proses produksi telah berjalan dengan lancar, PT XYZ seringkali menemukan ketidaksesuaian pada gummy jelly yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses produksi terkendali secara statistik dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya reject menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC), sehingga dapat merumuskan rekomendasi perbaikan menggunakan analisis 5W + 1H. Hasil analisis menggunakan bagan kendali U menandakan bahwa proses produksi tidak terkendali secara statistik, dengan jenis reject yang paling dominan adalah gula tebal (43%), botak (20%), dan berlubang (17%). Faktor utama akar penyebab masalah menunjukkan bahwa ketiga jenis reject disebabkan oleh elemen manusia, material, dan mesin. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT XYZ adalah dengan mengadakan pelatihan kepada operator sugar sanding secara rutin, menambah operator sugar sanding cadangan, melakukan analisis beban kerja, menetapkan standar prosedur pengendalian gula caster, melakukan preventive maintenance secara rutin terhadap nozzle depositor, menetapkan siklus pemakaian komponen berdasarkan umur pakai dan intensitas penggunaan, serta menyusun SOP dan IK pemeliharaan dan perawatan filter mesin steam.
dc.description.abstractPT XYZ is one of the manufacturers producing gummy jelly products in Indonesia. While the production process runs smoothly, PT XYZ often encounters noncomformities in the gummy jellies produced. The study aims to determine if the production process is statistically controlled and to identify the causes of rejections using Statistical Quality Control (SQC) methods. The study will provide improvement recommendations using the 5W + 1H analysis. Analysis of the U control chart indicates that the production process is not statistically controlled. The most prevalent reject types are thick sugar (43%), bald spots (20%), and holes (17%). The root cause analysis revealed that all three types of rejects are caused by man, material, and machine elements. PT XYZ can take corrective actions such as regularly training for sugar sanding operators, adding spare sugar sanding operators, conducting workload analyses, establishing caster sugar control standard procedures, routinely conducting preventive maintenance on the nozzle depositor, determining component usage cycles based on service life and intensity of use, and compiling SOP and WI for maintenance and steam engine filter maintenance.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengendalian Produk Gummy Jelly Reject Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) di PT XYZ, Kabupaten Bogorid
dc.title.alternativeControl of Gummy Jelly Rejects Using Statistical Quality Control (SQC) Methods at PT XYZ, Bogor Regency
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordquality controlid
dc.subject.keywordreject productsid
dc.subject.keywordSQCid
dc.subject.keywordgummy jellyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record