Strategi Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Kalimantan Utara

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peran penting secara ekologi, termasuk sebagai penghasil bahan organik, penyerapan karbon, dan penyedia keanekaragaman hayati, namun pemanfaatan manusia menyebabkan kerusakan dan degradasi, seperti penurunan kualitas ekosistem, polusi, hingga hilangnya biodiversitas. Di Kalimantan Utara, eksploitasi berlebihan dan konversi lahan menjadi tambak mengakibatkan degradasi, sehingga rehabilitasi mangrove menjadi penting. Penelitian ini bertujuan menyusun strategi rehabilitasi melalui identifikasi kondisi ekosistem, analisis kesesuaian habitat berdasarkan spesies mangrove, dan simulasi skenario rehabilitasi menggunakan data sekunder, analisis spasial temporal, NDVI, InVEST Quality Model, parameter kesesuaian, dan Probability of Connectivity (PC). Hasil menunjukkan penurunan luasan mangrove sebesar 18.956,44 hektar, kerusakan 67,03%, dengan kondisi kuallitas habitat terkategori "sangat baik". Ancaman utama bagi ekosistem mangrove adalah kegiatan pertanian. Area kesesuaian rehabilitasi berbeda tiap musim, dengan luasan lebih tinggi pada musim kemarau, dan simulasi skenario rehabilitasi menunjukkan penanaman pada musim kemarau meningkatkan konektivitas lebih signifikan. Strategi rehabilitasi disarankan berdasarkan prioritas kabupaten/kota: tinggi di Bulungan, prioritas sedang di Tana Tidung, dan prioritas rendah di Nunukan serta Tarakan, dengan pendekatan yang bisa berupa penanaman langsung, pemulihan alami, atau berbasis ekosistem dan komunitas.