| dc.description.abstract | Ketidakcukupan ketersediaan pakan terhadap kualitas dan produksi susu
menyebabkan rendahnya produktivitas sapi perah. Adapun upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut yaitu melalui modifikasi ransum.
Modifikasi pada ransum dapat dilakukan dengan menambahkan minyak nabati
dengan berbagai rekayasa agar aman bagi mikroba rumen dan dapat memberikan
nilai tambah terhadap produk susu menjadi susu fungsional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari suplementasi
minyak nabati kaya PUFA terproteksi Ca-soap dan spray drying terhadap
fermentabilitas, biohidrogenasi rumen, dan kecernaan ransum secara in vitro serta
dampaknya secara in vivo terhadap kualitas dan produksi susu sapi perah di
daerah tropis. Penelitian ini terdiri atas empat tahapan. Tahap pertama adalah
mengkaji suplementasi sumber minyak nabati kaya PUFA yang diproteksi
menggunakan Ca-soap dan spray drying pada kualitas ransum yang berbeda.
Tahap kedua adalah evaluasi pengaruh penggunaan minyak sawit dan minyak
jagung dengan proteksi terbaik (Ca-soap) secara in vivo terhadap performa sapi
perah, produksi dan kualitas susu. Tahap ketiga adalah identifikasi produk turunan
sawit yang diproteksi dan tanpa proteksi terhadap fermentabilitas, kecernaan
pakan dan biohidrogenasi rumen. Tahap keempat adalah evaluasi penggunaan
produk turunan sawit terproteksi terhadap performa sapi perah, produksi dan
kualitas susu serta profil asam lemak susu.
Hasil penelitian menunjukkan suplementasi minyak nabati terproteksi
berpengaruh terhadap fermentasi dan kecernaan pakan di dalam rumen pada
kondisi kualitas ransum yang berbeda. Ransum dengan kualitas tinggi
memberikan dampak yang lebih baik dalam mempertahankan aktivitas mikroba
rumen. Perlakuan lemak terproteksi dengan metode Ca-soap juga memberikan
respon fermentasi rumen yang lebih baik dibandingkan spray drying, dengan
produksi VFA tertinggi ditemukan pada minyak jagung. Meskipun demikian,
minyak sawit yang diproteksi Ca-soap juga menunjukkan hasil fermentasi yang
serupa dengan minyak tinggi PUFA lainnya, sehingga menjadikan sawit sebagai
kandidat yang potensial sebagai sumber energi alternatif.
Pengujian in vivo ransum dengan suplementasi minyak sawit dan minyak
jagung terproteksi Ca-soap tidak berdampak terhadap konsumsi bahan kering
(BK) dan lemak susu. Suplementasi ini berpengaruh terhadap produksi susu
dengan peningkatan produksi terbaik pada Ca-soap minyak sawit dan prill-fat
sawit. Suplementasi minyak nabati terproteksi juga menunjukkan pengaruh
signifikan terhadap perubahan C17:1, C18:2 trans, C20:0, C20:5 n3 dan PUFA
susu. Berdasarkan penelitian, suplementasi prill fat maupun Ca-soap sawit
memiliki nilai HPI yang tinggi, sehingga menghasilkan susu dengan kualitas
kesehatan asam lemak susu yang baik. Suplementasi prilled fat sawit dan Ca-soap
sawit memperlihatkan adanya suatu kecenderungan perbaikan pada index
kesehatan asam lemak susu dengan peningkatan HPI, HH dan penurunan AI.
Pengujian in vitro produk turunan sawit yang terproteksi tidak mengganggu
fermentasi dan kecernaan di dalam rumen dibandingkan dengan tanpa proteksi.
Penggunaan PFAD dan palm stearin (SS) tanpa proteksi yang semakin tinggi
berpengaruh signifikan terhadap penurunan aktivitas mikroba rumen. Palm fatty
acid distillate (PFAD) lebih cocok diproteksi melalui proteksi secara kimia
dengan Ca-soap, palm stearin diproteksi secara fisik (fraksinasi) dan kimia
(hidrogenasi). Palm stearin (SS) tanpa proteksi memiliki level biohidrogenasi
yang rendah. Penggunaan turunan sawit tanpa proteksi dengan taraf lebih dari 1%
nyata menurunkan populasi protozoa. Penggunaan lemak sawit terproteksi sampai
taraf 4% tidak berpengaruh terhadap fermentasi dan kecernaan pakan.
Pengujian in vivo produk turunan sawit terproteksi memberikan pengaruh
terhadap penurunan perlambatan produksi susu dan meningkatkan kualitas susu.
Suplementasi PFAD terproteksi Ca-soap (PCS) dan prilled-fat sawit
terhidrogenasi meningkatkan konsentrasi conjugated linoleic acid (CLA) susu,
sehingga menghasilkan produk susu yang lebih sehat. Perlambatan penurunan
produksi susu pada penelitian ini dapat disebabkan oleh peningkatan efisiensi
pemanfaatan pakan yang berpotensi membuat suplemen ini ekonomis bagi
peternak sapi perah.
Simpulan dari penelitian ini adalah ransum yang disuplementasi oleh
turunan sawit terproteksi memberikan dampak positif terhadap aspek performa
produksi susu, kualitas susu, dan aspek ekonomi. Efisiensi pakan meningkat dan
diperoleh peningkatan total pendapatan dengan lebih baik dibandingkan dengan
ransum peternak tanpa suplementasi. Suplementasi lemak terproteksi secara
presisi dengan mempertimbangkan pola fermentasi di dalam rumen, serta kualitas
ransum yang baik terbukti dapat meningkatkan produktivitas ternak tanpa
mengganggu sistem pencernaan ternak. | |