Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiono
dc.contributor.advisorRidwan
dc.contributor.authorMarisa
dc.date.accessioned2025-08-19T04:09:49Z
dc.date.available2025-08-19T04:09:49Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169801
dc.description.abstractMARISA. Pengaruh Aditif pada Media Pembugaran terhadap Kondisi Fisiologis dan Sintasan pada Pengangkutan Kepiting Air Tawar (Parathelphusa convexa). Dibimbing oleh SULISTIONO dan RIDWAN AFFANDI. Kepiting air tawar (Parathelphusa convexa) memiliki nilai ekonomis tinggi dan berpotensi menjadi alternatif pengganti kepiting bakau, namun produksinya masih mengandalkan tangkapan dari alam dan umumnya diperdagangkan dalam kondisi hidup. Permasalahan utama adalah rendahnya sintasan selama pengangkutan akibat stres yang diakibatkan oleh perubahan kualitas air dan keterbatasan oksigen. Pengangkutan sistem kering, meskipun efisien memiliki resiko sintasan tinggi sehingga diperlukan upaya menjaga kebugaran kepiting sebelum dan setelah transportasi. Penambahan aditif berupa glukosa, asam amino, dan multivitamin pada media pembugaran diharapkan dapat meningkatkan kondisi fisiologis, mengurangi stres, dan mempertahankan sintasan kepiting air tawar. Penelitian dilaksanakan Oktober–November 2024 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air, FPIK IPB University, menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Tahap pendahuluan menentukan dosis terbaik aditif (0, 5, 10, 15, dan 20 ppm) untuk pembugaran kepiting stres. Tahap utama menguji empat perlakuan pembugaran pra dan pasca pengangkutan. Adapun perlakuan yang diterapkan meliputi: pertama, pembugaran awal dan akhir tanpa aditif (A: TA-TA); kedua, pembugaran awal tanpa aditif dan pembugaran akhir dengan aditif (B: TA-DA); ketiga, pembugaran awal dan akhir dengan aditif (C: DA-DA); dan keempat, pembugaran awal dengan aditif, pembugaran akhir tanpa aditif (D: DA-TA). Kualitas air selama tahap penelitian berada dalam kisaran optimum untuk kehidupan kepiting air tawar (suhu 25 °C, pH 7,4–8,3, DO >5 mg/L, NH3 0 mg/L). Uji pendahuluan menunjukkan dosis 20 ppm menghasilkan penurunan glukosa darah terbesar dari kondisi stres (303,6 mg/dL) menjadi kondisi normal (26,2 mg/dL) dalam 24 jam, sehingga digunakan pada tahap utama. Selama penelitian utama, perlakuan C: DA-DA (pra dan pasca pengangkutan dengan aditif) menurunkan glukosa darah dari 53,33 mg/dL menjadi 26,66 mg/dL, menunjukkan pengendalian stres yang optimal. Nilai faktor kondisi kepiting berkisar 1,72–2,04 dan tidak berbeda nyata antar perlakuan, menunjukkan kondisi tubuh relatif stabil. Sintasan tertinggi dicapai pada perlakuan C: DA-DA sebesar 100%, diikuti perlakuan B: TA-DA dan D: DA-TA (96,67%), sedangkan terendah pada perlakuan A: TA-TA (93,33%). Hasil ini membuktikan bahwa penambahan aditif sebelum dan sesudah pengangkutan mampu menjaga kebugaran fisiologis, meminimalkan kematian, dan meningkatkan peluang keberhasilan distribusi kepiting hidup ke konsumen atau untuk kegiatan budidaya. Penambahan aditif 20 ppm (glukosa, asam amino, dan multivitamin) pada media pembugaran pra dan pasca pengangkutan efektif menjaga kebugaran fisiologis dan mempertahankan sintasan kepiting air tawar hingga 100% pada pengangkutan sistem kering 5 hari. Disarankan pada pengangkutan kepiting khususnya dengan sistem kering, penambahan aditif pada media pembugaran perlu dilakukan baik pada pembugaran pra maupun pasca pengangkutan. Keywords: fisiologis, kepiting, pembugaran, pengangkutan, suplemen
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Aditif pada Media Pembugaran terhadap Kondisi Fisiologis dan Sintasan pada Pengangkutan Kepiting Air Tawar (Parathelphusa convexa)id
dc.title.alternativeThe effect of additives in the conditioning media on physiological condition and survival during the transport of freshwater crabs (Parathelphusa convexa)
dc.typeTesis
dc.subject.keywordFISIOLOGISid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record