| dc.description.abstract | Diabetes melitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan global yang berdampak signifikan, khususnya pada wanita usia subur. Pendekatan observasional dilakukan dengan metode kasus kontrol terhadap responden wanita usia subur berusia 30-50 tahun di Puskesmas pengelola Prolanis di Kota Bekasi untuk mengetahui perbedaan status gizi, riwayat menstruasi, perubahan selera makan, serta asupan energi dan zat gizi makro pada wanita usia subur dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus. . Pendekatan eksperimental dilakukan menggunakan model mencit galur C57BL/6 untuk mengkaji pengaruh siklus menstruasi panjang terhadap perubahan kadar glukosa darah, insulin serum, ekspresi FOXO1, dan konsumsi pakan pada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan diabetes melitus memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi (p=0,001), siklus menstruasi yang lebih panjang (p=0,001), dan peningkatan selera makan selama menstruasi (p=0,003) dibandingkan kelompok kontrol non-diabetes. Temuan dari model mencit mendukung hasil tersebut: mencit dengan siklus estrus yang memanjang menunjukkan peningkatan konsumsi pakan (p<0,05), penurunan ketebalan dan ukuran kelenjar endometrium (p<0,01), peningkatan ekspresi FOXO1—faktor transkripsi utama yang berperan dalam glukoneogenesis—di kelenjar endometrium (p<0,01), serta peningkatan kadar glukosa darah sewaktu (p<0,01). Kesimpulannya, baik studi pada manusia maupun hewan menunjukkan bahwa siklus menstruasi atau estrus yang lebih panjang berasosiasi dengan peningkatan risiko DMT2. | |