Peranan Perempuan dalam Budidaya Kopi dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Huta Gurgur
Date
2025Author
Aditama, Galih Surya
Nurulhaq, Muhammad Iqbal
Budiarto, Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Komoditas pertanian yang menjadi unggulan pada sektor perkebunan adalah kopi. komoditas kopi menjadi sumber penghidupan utama masyarakat di Desa Huta Gurgur. Perempuan adalah mayoritas tenaga kerja di sektor pertanian namun masih menghadapi ketimpangan. Perempuan memegang peran utama dalam proses budidaya kopi. Kesetaraan gender termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peran perempuan dalam budidaya kopi, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi peran tersebut, serta mengevaluasi kontribusinya terhadap pencapaian SDGs poin 1, 5, dan 8. Pendekatan penelitian menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang penting dalam budidaya kopi. Petani perempuan selain melakukan kegiatan pertanian budidaya kopi, perempuan juga tetap menjalankan tanggung jawab dalam aktivitas rumah tangga yang mencerminkan adanya beban ganda. Peran perempuan dalam budidaya kopi dipengaruhi oleh rendahnya keterlibatan laki-laki, Sistem patriarki, sistem patrilineal dan prinsip Dalihan Na Tolu. Peran perempuan terbukti mendukung pencapaian SDGs 1, 5, dan 8 meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti ketimpangan upah, kemiskinan ekstrem, dan keterbatasan akses terhadap pelatihan serta warisan. The leading agricultural commodity in the plantation sector is coffee, which
serves as the primary source of livelihood for the community in Huta Gurgur
Village. Women constitute the majority of the agricultural workforce; however,
they continue to face inequality. Women hold a central role in the coffee cultivation
process. Gender equality is one of the Sustainable Development Goals (SDGs). This
study aims to describe the role of women in coffee cultivation, analyze the factors
influencing this role, and evaluate its contribution to achieving SDGs 1, 5, and 8.
The research employed a mixed-methods approach, with data collected through
questionnaires, interviews, observations, and documentation.
The results indicate that women play an important role in coffee cultivation.
In addition to engaging in agricultural activities related to coffee cultivation,
women also continue to fulfill household responsibilities, reflecting a double
burden. Women’s roles in coffee cultivation are influenced by low male
involvement, the patriarchal system, the patrilineal system, and the Dalihan Na
Tolu principle. Women’s contributions have been shown to support the
achievement of SDGs 1, 5, and 8, despite challenges such as wage disparities,
extreme poverty, and limited access to training and inheritance.
