Klasifikasi Penutupan/Penggunaan Lahan dengan Object Based Image Analysis menggunakan Citra Landsat 8: Studi Kasus di Kabupaten Sumedang
Date
2025Author
Oktaviani, Niken Dwia
Ardiansyah, Muhammad
Tjahjono, Boedi
Metadata
Show full item recordAbstract
Informasi penutupan/penggunaan lahan memilik peran penting dalam
memahami karakteristik biofisik permukaan bumi serta mendukung perencanaan
wilayah, pertanian, dan kehutanan. Ketersediaan data terkini secara berkala menjadi
krusial dalam analisis spasial dan tata ruang. Kabupaten Sumedang dipilih sebagai
lokasi studi kasus karena keragaman penutupan/penggunaan lahannya dan
dinamika pembangunan yang menjadikannya representatif dalam kajian klasifikasi
lahan. Penelitian dilakukan menggunakan metode object based image analysis
(OBIA) untuk mengatasi keterbatasan klasifikasi berbasis piksel yang sering
menimbulkan efek salt and pepper. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola
nilai reflektan dari masing-masing penutupan/penggunaan lahan, menganalisis
perbedaan hasil segmentasi berdasarkan kombinasi parameter dan pendekatan yang
digunakan dalam OBIA, dan membandingkan akurasi klasifikasi
penutupan/penggunaan lahan berbasis OBIA antara metode random forest (RF) dan
K-nearest neighbor (K-NN). Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing
kelas penutupan/penggunaan lahan memiliki pola respon spektral yang khas, tetapi
penggunaan lahan ladang/tegalan dan sawah fase generatif cenderung rentan
terhadap misklasifikasi. Pendekatan original multiresolution (OMN) menghasilkan
segmen yang seragam, sedangkan region grow on object (RGO) lebih adaptif
terhadap bentuk alami. Parameter scale merupakan faktor yang paling
mempengaruhi hasil segmentasi. Kombinasi segmentasi menggunakan RGO
dengan scale 0,5 serta shape dan compactness default memberikan akurasi
keseluruhan tertinggi, yaitu 85,0% dengan metode RF dibandingkan 75,6% dengan
metode K-NN. Secara keseluruhan, hasil klasifikasi menunjukkan bahwa lahan
bervegetasi masih mendominasi wilayah Kabupaten Sumedang pada tahun 2024. Land cover/use information is essential for understanding Earth's surface
conditions and supporting spatial planning, agriculture, and forestry. Updated
information is essential for spatial and land-use analysis. Sumedang Regency was
chosen as the case study due to its diverse land cover and ongoing development
dynamics, making it representative for land classification research. The study used
object based image analysis (OBIA) to overcome pixel-based classification
limitations like the salt and pepper effect. The research aims to identify reflectance
patterns of each land cover/use type, analyzing segmentation differences by OBIA
parameter and approaches settings, and comparing OBIA based land cover/use
classification accuracy between random forest (RF) and K-nearest neighbor (KNN) methods. Each land cover/use type has a distinct reflectance pattern, however
cropland/fallow land and paddy fields in the generative phase is more prone to
misclassification. The original multiresolution (OMN) approach produces uniform
segments, while the region grow on object (RGO) approach flexibly follows natural
shapes. Scale parameter is the most influential parameter in segmentation results.
Segmentation with RGO with scale 0,5 and default shape and compactness settings
produced the highest overall accuracy, with RF (85,0%) outperforming K-NN
(75,6%). Overall, the classification results indicate that vegetated land still
dominates the area of Sumedang Regency in 2024.
