Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Teknologi MBBR pada Gedung Kantor di Bekasi
Abstract
Pertumbuhan kawasan perkotaan seperti Kota Bekasi menyebabkan peningkatan volume air limbah domestik, termasuk dari sektor perkantoran. Air limbah yang tidak diolah berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Di sisi lain, keterbatasan lahan menjadi tantangan dalam pembangunan IPAL secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang IPAL domestik pada gedung kantor di Bekasi menggunakan teknologi MBBR, serta menyusun estimasi Rencana Anggaran Biaya. Metode yang digunakan adalah penilaian berbasis skoring dalam menentukan alternatif sistem pengolahan air limbah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Hasil menunjukkan bahwa air limbah domestik memiliki karakteristik di bawah baku mutu awal, dan kapasitas IPAL yang dirancang adalah 32,82 m³/hari. Sistem terdiri atas unit grit chamber, grease trap, ekualisasi, pengendap awal, reaktor MBBR, pengendap akhir, desinfeksi, dan pressure filter. Air olahan dirancang memenuhi baku mutu kelas IV dan dapat digunakan kembali untuk penyiraman taman. Estimasi biaya pembangunan IPAL mencapai Rp 355.340.293 dan biaya operasional per bulan Rp 8.914.635. Urban growth in cities like Bekasi has increased domestic wastewater volumes, including from office buildings. Untreated wastewater can harm the environment and public health. Meanwhile, limited land area poses a challenge to developing conventional WWTP. This study aims to design a domestic WWTP for an office building in Bekasi using MBBR technology and to estimate the construction budget. A scoring-based assessment method was used to identify the most suitable treatment system based on site needs and conditions. Results indicate that the wastewater characteristics were below initial quality standards, and the designed WWTP has a capacity of 32.82 m³/day. The system includes a grit chamber, grease trap, equalization tank, primary sedimentation, MBBR reactor, secondary sedimentation, disinfection, and pressure filter. The treated effluent is designed to meet Class IV water quality standards (PP No. 22/2021) and is suitable for landscape irrigation. The estimated construction cost is Rp Rp 355.340.293 and monthly operational cost of Rp 8.914.635.
