| dc.description.abstract | Perkembangan teknologi pertanian tidak hanya menghadirkan kemajuan baru bagi petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memengaruhi transformasi sosial budaya masyarakat pedesaan. Penelitian ini mengajukan tiga pertanyaan utama: bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Desa Cikeusik? Apa saja faktor pendorongnya? Dan perubahan sosial budaya apa yang terjadi di masyarakat Cikeusik? Penelitian ini dilakukan di Desa Cikeusik, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara dengan sembilan informan berusia di atas 50 tahun, serta dokumentasi dari sumber resmi, buku, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi pertanian yang berkembang di Cikeusik mencakup benih unggul, sistem irigasi modern, pupuk kimia dan pestisida, traktor, combine harvester, dan mesin penggiling padi. Perkembangan ini didorong oleh faktor internal seperti efisiensi dan produktivitas kerja, serta faktor eksternal seperti program pemerintah dan migrasi buruh tani dari Jawa. Perubahan teknologi ini telah menimbulkan perubahan sosial budaya seperti munculnya kelas sosial baru di kalangan petani, marginalisasi buruh tani dan perempuan, serta hilangnya tradisi pertanian seperti ruwat sawah, liliuran, dan nutu lesung.
Kata Kunci: Pertanian, Teknologi, Revolusi Hijau, Perubahan Sosial, Budaya | |
