| dc.description.abstract | Keberlanjutan diupayakan dalam berbagai sektor industri kelapa sawit, termasuk produksi benih kelapa sawit, salah satunya penilaian terhadap dampak emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satu metode perhitungan dampak yang dapat digunakan adalah ‘Life Cycle Assessment’ (LCA). Penelitian ini bertujuan mengestimasikan dampak emisi pada setiap produksi 1000 butir kecambah kelapa sawit berdasarkan tahapan produksi dan input yang digunakan menggunakan metode LCA; mengestimasikan nilai simpanan dan serapan karbon pada kebun induk kelapa sawit; dan membandingkan nilai dampak emisi yang dihasilkan dengan serapan emisi tahunan pada kebun induk kelapa sawit. Metode dalam penelitian terdiri atas LCA menggunakan perangkat lunak OpenLCA, basis data Eco-invent 3.9, dan metode perhitungan dampak IPCC 2021. Perhitungan serapan dan simpanan karbon yang dilakukan menggunakan campuran perhitungan non-destruktif dan estimasi berdasarkan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan produksi 1000 butir kecambah kelapa sawit menghasilkan rata-rata nilai GWP100 sebesar 18,663 kg CO2-eq. Simpanan karbon yang dimiliki oleh kebun kelapa sawit mencapai nilai 102,192 t C ha-1 pada tanaman induk dewasa dan 131,210 t C ha-1 pada tanaman induk tua. Serapan karbon oleh kebun kelapa sawit berdasarkan estimasi mencapai 51,705 t CO2-eq ha-1 tahun-1. Hasil perhitungan estimasi neraca karbon didapatkan bahwa produksi benih kelapa sawit menghasilkan cadangan serapan CO2 sebesar 36,807 t CO2-eq ha-1 tahun-1. Produksi benih kelapa sawit memiliki cadangan serapan CO2 yang berkontribusi juga dalam neraca karbon industri kelapa sawit secara keseluruhan. | |