Show simple item record

dc.contributor.advisorSarastani, Dewi
dc.contributor.authorSUDIRAHARJANA, KAUTSAR DAFFA
dc.date.accessioned2025-08-15T08:49:18Z
dc.date.available2025-08-15T08:49:18Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169454
dc.description.abstractPT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang minuman ringan kemasan. Sebagai perusahaan manufaktur, PT. XYZ wajib menerapkan seluruh regulasi yang ada di Indonesia. Salah satu regulasi yang diterapkan adalah terkait dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam penerapannya, PT. XYZ perlu mengidentifikasi kekurangan dari setiap klausul dengan menggunakan sistem audit. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh apa penerapan SMK3 pada PT.XYZ berdasarkan Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012. Setelah dilakukan proses audit, terdapat 16.3% temuan audit yang belum sesuai dengan regulasi. Selanjutnya, PT.XYZ diwajibkan melakukan perbaikan atas temuan yang ada yang disesuaikan dengan PP No 50 Tahun 2012. Setelah dilakukan rencana perbaikan, selanjutnya adalah tahapan pelaksanaan perbaikan. Pada tahap pelaksanaan perbaikan, PT.XYZ mampu untuk menutup semua temuan hasil audit sehingga sudah tidak menjadi temuan berbahaya lagi. Dalam proses pemantauannya, perusahaan harus konsisten dan terus melakukan dokumentasi dalam penerapan regulasi yang ada.
dc.description.abstractPT. XYZ is a manufacturing company engaged in the production of packaged soft drinks. As a manufacturing company, PT. XYZ is required to comply with all regulations in force in Indonesia. One such regulation is related to the implementation of the Occupational Health and Safety Management System (SMK3). In its implementation, PT. XYZ must identify deficiencies in each clause using an audit system. This study aims to determine the extent of SMK3 implementation at PT. XYZ based on Government Regulation No. 50 of 2012. After conducting the audit process, it was found that 16.3% of the audit findings did not comply with the regulation. Consequently, PT. XYZ is required to carry out corrective actions based on Government Regulation No. 50 of 2012. Following the development of the corrective action plan, the next stage is the implementation of those actions. During the implementation phase, PT. XYZ successfully resolved all audit findings, so they no longer posed any hazard. In the monitoring process, the company must remain consistent and continue of applicable regulations.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleGap Analysis Terhadap Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT.XYZid
dc.title.alternativeGap Analysis of Safety, Health and Occupational System at PT. XYZ
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordAuditid
dc.subject.keywordPP No. 50 Tahun 2012id
dc.subject.keywordsafety health and occupational systemid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record