ANALISIS KESADARAN DAN PERILAKU KEAMANAN SIBER MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Abstract

Isu keamanan siber menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya ketergantungan institusi pendidikan tinggi terhadap teknologi informasi. Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai lembaga akademik menghadapi tantangan serius, khususnya setelah terjadinya kebocoran data mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar. Mahasiswa sebagai aktor utama dalam aktivitas digital kampus sering kali menunjukkan kesadaran dan perilaku perlindungan yang masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor psikologis dan perilaku yang memengaruhi kesadaran serta tindakan keamanan siber mahasiswa IPB. Penelitian ini mengintegrasikan dua teori utama, yaitu Protection Motivation Theory (PMT) dan Theory of Planned Behavior (TPB), guna membangun model konseptual yang komprehensif. PMT digunakan untuk mengukur bagaimana persepsi terhadap ancaman dan kemampuan menghadapi risiko membentuk kesadaran dan niat, sedangkan TPB menjelaskan pengaruh sikap, norma subjektif, dan perilaku kontrol terhadap niat. Kesadaran dan niat akan dilihat bagaimana pengaruhnya secara langsung terhadap perilaku aktual. Data dikumpulkan melalui survei daring terhadap 255 mahasiswa aktif IPB menggunakan kuesioner skala Likert 1-5, dan dianalisis dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Model penelitian ini mencakup sepuluh variabel laten, yaitu persepsi keparahan, persepsi kerentanan, efikasi diri, efikasi respon, sikap, norma subjektif, perilaku kontrol, kesadaran, niat, dan perilaku keamanan siber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran dan niat memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku keamanan siber. Seluruh variabel pada TPB dan efikasi respon turut membentuk niat, sehingga diharapkan variabel yang berpengaruh tersebut bisa digunakan untuk program yang di rekomendasikan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dan pelatihan keamanan siber yang praktis dan berkelanjutan, serta sosialisasi kebijakan keamanan informasi kampus secara lebih efektif. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat budaya keamanan digital yang proaktif di lingkungan mahasiswa IPB.

Cybersecurity issues have become increasingly critical alongside the growing dependence of higher education institutions on information technology. Bogor Agricultural University (IPB), as an academic institution, faces serious challenges, particularly following the data breach involving recipients of the Kartu Indonesia Pintar (Smart Indonesia Card) program. Students, as the primary actors in the university’s digital activities, often demonstrate limited awareness and protective behaviors. Therefore, this study was conducted to analyze the psychological and behavioral factors influencing the cybersecurity awareness and practices of IPB students. This research integrates two prominent theoretical frameworks Protection Motivation Theory (PMT) and the Theory of Planned Behavior (TPB) to construct a comprehensive conceptual model. PMT is employed to examine how threat perceptions and coping appraisals shape awareness and intention, while TPB is used to explain the influence of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control on intention. The study further investigates how awareness and intention directly influence actual cybersecurity behaviors. Data were collected through an online survey of 255 active IPB students using a five-point Likert scale questionnaire and analyzed using the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The proposed research model encompasses ten latent variables: perceived severity, perceived vulnerability, self-efficacy, response efficacy, attitude, subjective norm, perceived behavioral control, awareness, intention, and cybersecurity behavior. The findings indicate that both awareness and intention significantly affect cybersecurity behavior. All TPB variables, along with response efficacy, contribute to shaping intention. Consequently, these influential variables may serve as the basis for designing recommended intervention programs. The implications of this study highlight the necessity of enhancing practical and sustainable cybersecurity education and training, as well as improving the dissemination of campus information security policies. These measures are expected to foster a proactive digital security culture among IPB students.