Show simple item record

dc.contributor.advisorKaswanto
dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.authorNur, Dwi Ekky Septian
dc.date.accessioned2025-08-15T07:37:03Z
dc.date.available2025-08-15T07:37:03Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169414
dc.description.abstractDWI EKKY SEPTIAN NUR. Manajemen Jasa Lanskap Agroforestri Berkelanjutan pada Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. Dibimbing oleh KASWANTO dan HADI SUSILO ARIFIN. Krisis ekologi dipicu oleh meningkatnya kebutuhan akan perluasan lahan pertanian. Agroforestri merupakan salah satu pendekatan untuk mengurangi dampak negatif dari konversi hutan menjadi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi strategi manajemen lanskap agroforestri. Metode yang digunakan meliputi pencocokan kesesuaian lahan berdasarkan kerangka FAO (1976). Penelitian mengevaluasi jasa lanskap, seperti keanekaragaman jenis tanaman, karbon terserap dan tersimpan, serta regulasi air, dengan menggunakan model i-Tree Eco. Efisiensi penggunaan lahan dianalisis melalui perhitungan Land Equivalency Ratio (LER), sedangkan keberlanjutan sosial diukur menggunakan instrumen Community Sustainability Assessment (CSA). Seluruh data kemudian diintegrasikan dalam perumusan strategi melalui pendekatan kerangka ValueRarity-Imitability-Organization (VRIO). Hasil kesesuaian lahan menunjukkan variasi, dengan 17 komoditas berada pada kelas cukup sesuai (S2). Faktor pembatas utama meliputi curah hujan tahunan sebesar 2.672–3.340 mm, drainase agak terhambat, kemiringan lereng 15–40%, tingkat bahaya erosi sedang hingga berat, pH tanah 5, dan kedalaman efektif 76– 100 cm. Jasa lanskap berupa keragaman jenis tanaman menunjukkan nilai indeks Shannon-Wiener sebesar 2,5 dengan 38 spesies teridentifikasi. Lanskap agroforestri juga berkontribusi signifikan terhadap penyerapan karbon sebesar 11,96 ton/tahun (kategori tinggi) dan karbon tersimpan sebesar 97,58 ton/ha (kategori tinggi). Selain itu, agroforestri mampu menurunkan limpasan permukaan hingga 246,31 m³/tahun dan menunjukkan efisiensi penggunaan lahan dengan nilai LER sebesar 1,82. Keberlanjutan sosial berada pada tahap awal pengembangan. Secara keseluruhan, kerangka VRIO berhasil mengidentifikasi 42 sumber daya yang dapat dikembangkan menjadi strategi kunci. Peningkatan efisiensi penggunaan lahan perlu didukung oleh kajian akademik dan kebijakan lokal, termasuk pemanfaatan infrastruktur, penetapan zonasi berbasis fungsi ekosistem, serta optimalisasi rantai pasok komoditas unggulan. Manajemen lanskap berbasis masyarakat perlu diperkuat melalui kegiatan konservasi, skema perdagangan karbon, pelatihan teknis berkelanjutan, investasi teknologi tepat guna, serta peningkatan literasi dan manajemen keuangan. Penguatan peran lembaga adat, forum warga, dan kemitraan lintas sektor seperti institusi pendidikan, sektor swasta, dan pemerintah perlu diupayakan untuk membangun jejaring distribusi hasil yang adil dan efisien. Pengembangan platform kolaboratif lintas sektor yang mengintegrasikan riset, pendidikan, dan inovasi bisnis berbasis nilai lokal menjadi hal yang krusial untuk mewujudkan lanskap agroforestri yang tangguh dan berkelanjutan.
dc.description.sponsorshipBIMA dengan skema Riset Penelitian Terapan Jalur Hilirisasi (PT-JH)
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleManajemen Jasa Lanskap Agroforestri Berkelanjutan pada Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumiid
dc.title.alternativeSustainable Management of Agroforestry Landscape Services in Parakanlima Village Cikembar District Sukabumi Regency
dc.typeTesis
dc.subject.keywordI-Tree Ecoid
dc.subject.keywordjasa lanskapid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordAnalisis VRIOid
dc.subject.keywordpenilaian keberlanjutan masyarakatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record