Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.advisorSahari, Bandung
dc.contributor.authorusmani, fajrina nur
dc.date.accessioned2025-08-15T07:06:59Z
dc.date.available2025-08-15T07:06:59Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169405
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji skenario mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) pada produksi minyak kelapa sawit, dengan mempertimbangkan berbagai sumber emisi serta karakteristik entitas produsen seperti kebun, pabrik, kebun di lahan gambut, dan areal HCV. Tujuan lainnya adalah menyusun katalog dan mekanisme pengurangan emisi yang sesuai dengan masing-masing jenis entitas guna mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional secara efektif dan berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan pada November 2023 hingga Juli 2024 di dua perusahaan kelapa sawit yang berlokasi di Kecaatan Koto Gasib dan Kecamatan Kunto Darussalam, Provinsi Riau. Kedua perusahaan ini memiliki jenis lahan dan luas yang berbeda, dimana masing-masing 6.408,8 ha dan 10.057,51 ha dengan kapasitas pabrik 45 ton TBS/jam dan 60 ton TBS/ jam. Data diperoleh dari catatan aktivitas kebun dan pabrik tahun 2022 yang tercatat dalam sistem Intergrated Farming System (IFS), serta telah diverifikasi langsung kepada manager terkait. Pemetaan dan perhitungan emisi GRK dilakukan secara sistematis menggunakan kalkulator GHG RSPO dengan menggunakan pendekatan IPCC. Perhitungan mencakup seluruh tahapan produksi, mulai dari pembukaan lahan, aktivitas agronomi (pembibitan, pemeliharaan, pemanenan), hingga proses ekstraksi minyak sawit dan pengelolaan limbah. Emisi paling signifikan berasal dari lahan gambut, POME, dan diikuti oleh penggunaan pupuk serta bahan bakar fosil. Strategi mitigasi kemudian dirumuskan dalam bentuk skenario penurunan emisi, yang disimulasikan menggunakan Microsoft Excel. Skenario ini mempertimbangkan efektivitas, dampak lingkungan jangka panjang, serta biaya implementasi. Beberapa alternatif yang dianalisis meliputi: (1) pembasahan lahan gambut (Peat rewetting); (2)peningkatan muka air tanah; (3) pengurangan luasan lahan gambut; (4) methane capture untuk limbah POME; (5) penggunaan B30 dan biogas sebagai pengganti bahan bakar fosil; serta (6) pemanfaatan limbah biomassa sebagai biofuel berkelanjutan. Pengembangan skenario mitigasi juga mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang efektif dan terjangkau, kelayakan ekonomi, dampak terhadap produktivitas, serta skala usaha. Tidak semua metode cocok untuk semua jenis perusahaan, terutama jika dilihat dari kemampuan investasi awal dan biaya operasional. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kombinasi methane capture, peat rewetting, dan penggunaan B30 dapat menurunkan emisi GRK hingga 37,12% tanpa menurunkan hasil produksi. Oleh karena itu, strategi ini dinilai potensial untuk diterapkan dalam mendukung kontribusi industri kelapa sawit terhadap mitigasi perubahan iklim global.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSkenario Mitigasi Gas Rumah Kaca Pada Produksi Minyak Kelapa Sawitid
dc.title.alternativeGreenhouse Gas Mitigation Scenarios in Palm Oil Production
dc.typeTesis
dc.subject.keywordEmisi gas rumah kacaid
dc.subject.keywordindustri kelapa sawitid
dc.subject.keywordGHG calculator RSPOid
dc.subject.keywordMitigasi emisi GRKid
dc.subject.keywordSkema pengurangan emisiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record