Show simple item record

dc.contributor.advisorRinaldi, Dones
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorIlham, Miranda Octaviana
dc.date.accessioned2025-08-15T06:45:24Z
dc.date.available2025-08-15T06:45:24Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169393
dc.description.abstractBerkat wilayah jelajahnya yang luas, kalong besar berperan penting sebagai spesies penyebar biji. Namun, perburuan yang masif dan konversi lahan mengancam populasi spesies ini. Meskipun status konservasinya genting dan peran ekologisnya penting, informasi mengenai kesesuaian habitat yang spesifik bagi spesies ini masih kurang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model kesesuaian habitat dan menyelidiki faktor lingkungan yang memengaruhinya untuk populasi kalong besar di Bogor, Jawa Barat menggunakan pendekatan maximum entropy (MaxEnt). Model kesesuaian habitat dibangun dengan data dari tahun 2012 hingga 2024. Pola yang ditunjukkan oleh model kesesuaian habitat dan kurva respons menunjukkan preferensi kalong besar terhadap area urban dibandingkan area alami. Temuan ini diduga mengindikasikan usaha kalong besar dalam menghindari potensi predasi oleh burung pemangsa yang secara umum mengokupasi area alami. Walau penelitian ini berhasil memberikan wawasan baru mengenai model kesesuaian habitat kalong besar di Bogor, hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lebih banyak titik perjumpaan serta mempertimbangkan keberadaan burung pemangsa sebagai faktor yang berpengaruh akan menghasilkan model kesesuaian habitat yang lebih solid dan dapat diandalkan.
dc.description.abstractDue to its vast home range, large flying fox acts as an important seed disperser. However, massive hunting and land conversion threatens population of this species. Despite large flying fox’s urgent conservation status and important ecological role, its specific habitat suitability remains understudied. This research aims to construct a habitat suitability model (HSM) and investigate related influencing environmental factors for large flying fox population in Bogor, West Java using maximum entropy (MaxEnt) approach. The HSM was built with data from 2012 to 2024. Patterns from the HSM and response curves indicate large flying fox’s preference for urban areas over natural areas. This is presumably due to the species’ effort to avoid potential predation by birds of prey which generally occupy natural areas. While this study provides preliminary insights about the large flying fox’s HSM in Bogor, the findings imply that adding more occurrence data and considering birds of prey presence as an influencing factor will result in a more robust and reliable HSM.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemodelan Kesesuaian Habitat Kalong Besar (Pteropus vampyrus Linnaeus, 1758) di Kota dan Kabupaten Bogorid
dc.title.alternativeHabitat Suitability Modeling of Large Flying Fox (Pteropus vampyrus Linnaeus, 1758) in Bogor City and Regency
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordBogorid
dc.subject.keywordMaxentid
dc.subject.keywordmodel kesesuaian habitatid
dc.subject.keywordkalong besarid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record