Show simple item record

dc.contributor.authorWulansari, Rina Septivita
dc.date.accessioned2010-05-09T04:58:13Z
dc.date.available2010-05-09T04:58:13Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16938
dc.description.abstractIkan Betta (Belta sp.) merupakan salah satu jenis ikan hi as air tawar yang populer dan banyak diminati, terutama ikan betta jantan, karena memiliki bentuk sirip dan warn a tubuh yang lebih menarik serta tingkah laku yang lebih agresif dibandingkan betinanya. Kelebihan tersebut juga menyebabkan ikan betta jantan memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan betinanya, dan mendorong orang membuat populasi I110110sex jantan. eara yang umum dilakukan untuk memperoleh populasi l11onosex adalah melalui teknik manipulasi pengarahan kelamin (sex reversaT). Selama ini teknik sex reversal untuk memperoleh populasi I110110sex jantan (maskulinisasi) banyak dilakukan menggunakan hormon 17a.-metiltestosteron (MT) baik melalui oral, penyuntikan maupun dengan cara perendaman. Namun akhir-akhir ini penggunaan hormon MT mulai dibatasi karena diduga menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan, dan diduga dapat menyebabkan kanker pada manusia (Phelps el al., 2001). Sehingga perlu ditemukan alternatif metode untuk sex reversal yang lebih aman.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Dosis Aromatase Inhibitor Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Betta (Betta Sp.)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record