| dc.description.abstract | Peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat strategis. SMK bukan hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga lulusan yang kompeten (Permendikbudristek No 5 tahun 2022) serta individu yang mampu berkontribusi nyata dalam membangun bangsa yang kompetitif di kancah global. Menurut survei yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc., terdapat 82,05 persen ketertarikan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke SMK dan 78,6 persen melanjutkan ke pendidikan tinggi vokasi. Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat mulai tinggi terhadap SMK dan pendidikan tinggi vokasi. Namun terdapat beberapa permasalahan di SMK bila dilihat dari pengamatan data statistik. Bila dilihat dari data jumlah banyaknya SMK dan siswa SMK terjadi penurunan dari tahun 2019 dengan tahun 2023. Hal tersebut dapat memicu persaingan yang lebih ketat diantara layanan pendidikan SMK. Menurut Purwanto (2011) persaingan antar lembaga pendidikan telah mengalami pergeseran dari segi konteks, substansi, energi, dan polanya sehingga terjadi kecenderungan kompetisi dalam bisnis pendidikan. Hal tersebut berdampak pada layanan pendidikan yang juga harus mempertimbangkan pesaing, keunggulan kompetitif atau daya saing, nilai tambah, dan keragaman agar terjadi kepuasan pelanggan atau impressive, experienced, and satisfied services. Persaingan antar SMK tidak hanya antar SMK negeri, namun juga dengan SMK Swasta(UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
Dari perbandingan data statistik antara SMK swasta dan Negeri dapat disimpulkan bahwa SMK negeri seharusnya memiliki jumlah siswa yang jauh lebih banyak dibanding SMK swasta. Akan tetapi, hal tersebut tidak sama dengan yang terjadi di Kota Cilegon. SMK Negeri 4 Cilegon menjadi satu-satunya SMK yang masih belum bisa bersaing dengan SMK Negeri maupun Swasta dalam peningkatan jumlah siswa di Kota Cilegon. Dari grafik tersebut dapat diamati bahwa dari 4 (empat) SMK Negeri di Kota Cilegon SMK Negeri 4 Cilegon tidak berada di posisi 5 besar. Dari data tersebut dapat menjelaskan bahwa bahwa SMKN 4 Cilegon belum memiliki daya saing atau keunggulan kompetitif (competitive advantage). Barney (1991) mengatakan bahwa sebuah perusahaan akan memiliki sustainable competitive advantage apabila perusahaan dapat mengimplementasikan strategi untuk menciptakan sebuah nilai baru baik dalam produk, teknologi, maupun bisnis model yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain. Untuk itu SMKN 4 Cilegon perlu mengembangkan strategi manajemen agar dapat meningkatkan daya saing yang berkelanjutan agar dari pengambangan strategi tersebut SMKN 4 Cilegon minimal dapat menduduki peringkat 5 jumlah SMK terbesar se Kota Cilegon.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perumusan strategi pengembangan SMKN 4 Cilegon, (2) memformulasikan alternatif strategi peningkatan daya saing berkelanjutan bagi SMK Negeri 4 Cilegon, dan (3) menyusun prioritas strategi yang dapat digunakan SMK Negeri 4 Cilegon. Sumber data penelitian dari data primer dan sekunder dengan metode analisis kualitatif dan kuantitatif dengan tiga tahapan analisis.
Tahap pertama analisis lingkungan internal menggunakan analisis VRIO (Value, Rarity, Imitability, Organzation) dan analisis (IFE) Internal Factor Evaluation. Analisis lingkungan eksternal makro menggunakan analisis PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, dan Legal) dan lingkungan industri menggunakan analisis Porter’s Five Forces. Tahap kedua merumuskan alternatif strategi menggunakan analisis matriks internal eksternal (IE Matrix) dan analisis SWOT yang dikembangkan melalu matriks TOWS. Tahap ketiga penentuan prioritas strategi mengguankan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Pengolahan data menggunakan aplikasi software Expert Choice 11.
Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal dan dilanjutkan dengan analisis matriks IE posisi SMKN 4 Cilegon berada pada sel V yaitu pada posisi Hold and Maintain (menjaga dan mempertahankan). Posisi ini menunjukkan bahwa SMKN 4 Cilegon cukup stabil tetapi tidak memiliki kekuatan internal atau peluang eksternal yang luar biasa untuk pertumbuhan yang agresif. Hasil dari analasisi SWOT didapat 8 alternatif strategi, lalu setelah dilakukan pengurutan skala prioritas didapat 2 prioritas utama dari 8 alternatif Strategi tersebut yaitu SO2 mendatangkan guru/instruktur tamu dari industri yang tersertifikasi (0,182) dan ST1 yang juga memperoleh bobot (0.182) Meningkatkan utilisasi Simulator Kapal dalam kegiatan praktikum. | |