Komunikasi Pembelajaran Pengembangan Usaha Peternakan Melalui Video Youtube
Date
2025Author
Arlena, Wenny Maya
Muljono, Pudji
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Herawati, Tin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini menganalisis dinamika komunikasi pembelajaran dalam
pengembangan usaha peternakan melalui platform Youtube, dengan fokus pada tiga
kanal utama: Oasis Moslem Society, Capcapung, dan Jagad Tani TV. Melalui analisis
sentimen terhadap interaksi pengguna dan konten video, serta wawancara mendalam
dengan informan kunci, penelitian ini mengungkap pola-pola signifikan dalam
diseminasi pengetahuan peternakan melalui media digital.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten kualitatif
dengan menganalisis komentar dari konten video tentang pengembangan peternakan
khususnya kambing. Dalam penelitian ini, analisis konten dilakukan pada komentar
konter video Youtube. Analisis konten kualitatif pada komentar konten video
Youtube adalah metode sistematis yang bertujuan untuk memahami makna, tema,
atau pola yang muncul dari interaksi pengguna di kolom komentar.
Hasil analisis menunjukkan karakteristik yang berbeda pada masing-masing
kanal. Oasis Moslem Society menunjukkan dominasi sentimen positif 59,2 persen
dengan fokus pada konten inspiratif dan motivasional. Capcapung memperlihatkan
kecenderungan kuat pada sentimen netral 53,4 persen dengan penekanan pada aspek
teknis dan edukatif. Sementara Jagad Tani TV menampilkan distribusi seimbang
antara sentimen positif 43,7 persen dan netral 44,8 persen, mencerminkan integrasi
efektif antara konten inspiratif dan edukatif.
Temuan penelitian mengindikasikan bahwa efektivitas komunikasi
pembelajaran dalam media digital tidak hanya bergantung pada kualitas informasi
teknis, tetapi juga pada kemampuan mengintegrasikan aspek motivasional dengan
konten edukatif. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman
tentang peran media sosial dalam mendukung pengembangan usaha peternakan,
sekaligus menyoroti pentingnya pendekatan multi-dimensi dalam komunikasi
pembelajaran digital.
Proses pengembangan usaha peternakan melalui video Youtube tidak
berakhir setelah peternak mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh.
Keberhasilan dari teknik yang diterapkan harus terus dievaluasi untuk memastikan
efektivitasnya dalam jangka panjang. Dengan pembelajaran yang terus berkelanjutan
melalui media sosial, peternak akan terus memperbaiki dan menyempurnakan praktik
mereka, beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang ada, serta berkontribusi
pada perkembangan usaha peternakan mereka.
Dengan demikian proses pengembangan usaha peternakan melalui video
Youtube berlangsung dalam beberapa tahapan: penyerapan pengetahuan, interaksi
dan refleksi melalui komentar, penerapan teknik dalam praktek, serta evaluasi dan
pembelajaran berkelanjutan. Proses ini didukung oleh teori Social Learning Theory
dan Social Cognitive Theory, yang menjelaskan bagaimana observasi, imitasi, serta
keyakinan diri mempengaruhi pembelajaran dan penerapan pengetahuan dalam
konteks usaha peternakan. Dengan adanya komunikasi pembelajaran yang efektif melalui video,
peternak kambing dapat memperluas wawasan mereka, meningkatkan keterampilan,
dan mengembangkan usaha mereka lebih efisien. Proses ini menciptakan lingkungan
belajar yang dinamis dan mendukung pengembangan usaha peternakan yang lebih
berkelanjutan. Dengan demikian, kolom komentar bukan hanya sebagai tempat untuk
memberikan respons, tetapi juga sebagai ruang diskusi yang memperkaya proses
pembelajaran. Ini memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk
menyesuaikan atau memberikan klarifikasi, serta memungkinkan peternak lain untuk
berbagi pengalaman dan solusi terhadap masalah yang dihadapi. This
dissertation investigates the dynamics of instructional
communication in the development of livestock businesses through the Youtube
platform, focusing on three prominent channels: Oasis Moslem Society,
Capcapung, and Jagad Tani TV. Employing sentiment analysis of user
interactions and video content, alongside in-depth interviews with key
informants, the study reveals significant patterns in the dissemination of
livestock knowledge via digital media.
The research aims to address the following research questions: (1)
How does the instructional communication process in livestock farming take
place through the comment sections of video content on the Youtube social
media platform? (2) How are farmers motivated by Youtube video content? (3)
What is the appropriate instructional model for developing livestock
enterprises? The research employs a qualitative content analysis approach,
specifically examining user comments on Youtube videos related to goat
farming and livestock development. This method enables a systematic
exploration of the meanings, themes, and patterns that emerge from user
interactions in the comment sections of the selected videos.
The findings indicate distinct characteristics across each channel.
Oasis Moslem Society is dominated by positive sentiment (59.2%), focusing on
inspirational and motivational content. Capcapung exhibits a strong tendency
toward neutral sentiment (53.4%), emphasizing technical and educational
aspects. In contrast, Jagad Tani TV displays a balanced distribution between
positive (43.7%) and neutral (44.8%) sentiments, reflecting an effective
integration of inspirational and instructional content.
The study highlights that the effectiveness of instructional
communication in digital media is influenced not only by the quality of
technical information but also by the integration of motivational elements. This
research contributes significantly to understanding the role of social media in
supporting livestock business development and underscores the importance of
a multidimensional approach in digital learning communication.
Livestock business development through Youtube videos does not end
once farmers apply the knowledge they acquire. The success of implemented
techniques must be continually evaluated to ensure long-term effectiveness.
Ongoing learning through social media allows farmers to refine and enhance
their practices, adapt to evolving challenges, and contribute to the sustainable
growth of their enterprises.
This development process unfolds in several stages: knowledge
absorption, interaction and reflection through comments, practical application
of techniques, and continuous evaluation and learning. It is supported by
Social Learning Theory and Social Cognitive Theory, which explain how
observation, imitation, and self-efficacy influence learning and the application
of knowledge in the context of livestock entrepreneurship. Through effective instructional communication via video content, goat farmers can broaden their insights, improve their skills, and develop their
businesses more efficiently. This creates a dynamic learning environment that
supports the sustainable development of livestock enterprises. The comment
sections serve not only as platforms for response but also as interactive forums
that enrich the learning process. They provide opportunities for content
creators to adjust or clarify their messages and for fellow farmers to share
experiences and solutions to common challenges.
Collections
- DT - Human Ecology [610]
