Karakteristik Morfologi Buah Tiga Klon Kakao pada Cabang Primer dan Sekunder
Abstract
Karakteristik morfologi buah kakao (Theobroma cacao L.) setiap klon
berbeda begitu juga dengan kualitasnya pada setiap cabang. Oleh karena itu,
penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pengaruh klon dan posisi
cabang terhadap karakteristik morfologi meliputi panjang buah, diameter, ketebalan
kulit, bobot kulit buah, bobot buah, jumlah biji per pod, bobot biji per pod, bobot
kering biji per pod, bobot 100 biji, persentase fruit set, layu pentil, serta laju
pertumbuhan. Penelitian dilakukan di Badan Standardisasi dan Instrumen Pertanian
(BSIP) Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini
menggunakan survei kondisi tanaman dengan membandingkan tiga klon, yaitu
MCC 02, Scavina 6, dan ICCRI 08H pada cabang primer dan sekunder. Data
dianalisis menggunakan uji Tukey taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
posisi buah pada cabang primer menghasilkan karakteristik morfologi dan kualitas
buah lebih tinggi pada cabang primer dibandingkan cabang sekunder, namun jenis
cabang tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan buah, fruit set dan
tingkat layu pentil. Temuan ini menekankan pentingnya strategi pengelolaan
cabang dalam sistem budidaya kakao untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas hasil panen. The morphological characteristics of cacao (Theobroma cacao L.) fruits
vary among clones as does their quality depending on branch position. Therefore,
this study aimed to analyze the effect of clones and branch position on
morphological characteristics, including fruit length, diameter, skin thickness, fruit
skin weight, fruit weight, number of seeds per pod, seed weight per pod, dry seed
weight per pod, the weight of 100 seeds, fruit set percentage, cherelle wilt, and
growth rate. The research was conducted at the Indonesian Agency for Agricultural
Instruments Standardization (BSIP) for Industrial and Beverage Crops, Sukabumi,
West Java. This study used a field survey by comparing three clones, MCC 02,
Scavina 6, and ICCRI 08H, on primary and secondary branches. Data were
analyzed using Tukey's test at a 5% significance level. The results showed that the
primary branches on each clone produced fruits with superior morphological
characteristics and quality compared to secondary branches, meanwhile, branch
type had no significant effect on fruit growth rate, fruit set, or cherelle wilt
incidence. These results emphasize the importance of branch management
strategies in cacao cultivation systems to enhance productivity and fruit quality.
